Mohon tunggu...
Dzaki Anshari
Dzaki Anshari Mohon Tunggu... Mahasiswa - @strvycvt

Broadcasting my opinion

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Impostor Pada Aksi Unjuk Rasa

11 Januari 2022   18:30 Diperbarui: 11 Januari 2022   22:25 1614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aksi unjuk rasa tentunya tidak lagi menjadi hal yang tabu di dalam masyarakat demokrasi, khususnya di negeri ini. Berbagai golongan masyarakat melakukan aksi ketika hendak menuntut suatu permasalahan.  

Bahkan kalangan masyarakat terpelajar; mahasiswa, selalu berada di garda terdepan dalam menyuarakan pendapat atau menyatakan sikap pada suatu permasalahan di negeri ini, dengan melakukan sebuah aksi unjuk rasa.

Suatu aksi unjuk rasa akan selalu mengundang perhatian. Hampir setiap hari, beragam jenis media berita menyebarkan berita aksi unjuk rasa. 

Hal ini disebabkan dampak fisik dan non-fisik yang dihasilkan menarik perhatian media berita. Mulai dari keramaian massa, narasi yang menggerakkan pikiran masyarakat,  kerugian-kerugian, sampai keterlibatan tokoh-tokoh masyarakat pada suatu aksi.

Aksi unjuk rasa adalah konsekuensi dan realisasi dari sebuah negara yang berkiblat pada sistem demokrasi. Maka pelaksanaan aksi unjuk rasa bukanlah suatu kesalahan atau tindakan kejahatan bagi para pelaksananya. Melakukan aksi unjuk rasa merupakan bentuk penerapan kebebasan berpendapat sebagai salah satu unsur dalam sebuah negara; rakyat.

Namun, pada beberapa pelaksananya ditemukan juga tindakan yang menyimpang. Ketika tindakan menyimpang bercampur dalam aksi unjuk rasa, maka aksi akan menghasilkan dampak negatif yang akan merugikan para demonstran dan juga masyrakat umum. 

Para pelaku tindakan menyimpang ini adalah Impostor yang berselimut dalam aksi unjuk rasa. Kehadiran mereka akan memperlemah atau menyaringkan suara para demonstran ketika sedang melakukan demonstrasi.

Akhir-akhir ini, para Impostor marak bermunculan ketika demonstrasi berlangsung. Ada yang melakukan tindakan menyimpang lalu mengatasnamakan aksi unjuk rasa, ada yang melakukan penyamaran untuk melakukan pengawasan; bahkan penyamaran dicampuri tindakan kekerasan, ada juga mereka yang sibuk narsisme dan mencari-cari keuntungan pada aksi unjuk rasa, dan tentunya masih ada banyak lagi bentuk-bentuk Impostor pada aksi unjuk rasa.

Sangat disayangkan, kehadiran para Impostor merugikan banyak pihak. Mulai dari vandalisme tak terduga, sejumlah demonstran yang menjadi korban tindakan menyimpang, sampai tidak tersampaikanya suara dari aksi unjuk rasa itu sendiri. 

Tidak hanya itu, mereka juga mengambil peran sebagai penghambat terlaksananya demokrasi. Maka penting bagi kita untuk mengenal mereka, agar dapat mecegah sedikit banyak hal yang merugikan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun