Mohon tunggu...
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bakul Es :
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melepas Sejarah Kelam

28 September 2023   03:31 Diperbarui: 28 September 2023   03:34 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: historia.id

Usahlah ditutup-tutupi bila hanya akan berujung pada kepalsuan
Jikalau memang ingin berdamai dengan sejarah
Maka tegakkanlah hanya demi kebenaran

Sejarah kelam itu nyata adanya dan 'tlah tergurat, tertoreh
Yang tak seorangpun kuasa untuk menghapusnya
Ungkap saja apa adanya agar terkuak dan terbaca hitam dan putihnya
Mengikis keabu-abuan yang hanya mematik curiga tiada henti
Dari hari ke hari, dari masa ke masa pada peristiwa tragedi
Yang melanda anak bangsa
Mencederai kemanusiaan yang adil dan beradab
Yang seharusnya dijaga dan dipelihara

Gerakan september tiga puluh, tahun enam lima
Perang saudara antar sesama anak bangsa
Dalam skenario sang durjana amerika
Membius sang ambisius yang lupa diri tak terkendali
Mengadu domba sesama saudara demi tahta dan kuasa
Kita semua bersaudara pun dikorbankannya
Demi memuluskan jalannya rencana 

Sudahilah dan pulihkanlah dalam kasih dan damai
Karena sesungguhnya kita adalah bersaudara
Terangkai bagai bianglala indah merupa
Bagai satu tubuh terangkai oleh darah, daging, tulang belulang
Manakala sebagian tubuh merasa sakit
Sebagian lainnya akan merasakan jua

Sejarah kelam itu 'tlah berlalu, mengisahkan cerita pilu
Selalu dan selalu, diungkit dan diungkit itu tak perlu
Bila hanya menambah pilu dalam kisah yang mengharu biru
Sudahilah, dan tataplah ke depan!
Menyongsong masa depan sebagai bangsa tak terpecah belah
Dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Bermahkotakan Ketuhanan Yang Maha Esa
Bertatanan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia
Semoga!

*****

Kota Malang, September di hari kedua puluh delapan, Dua Ribu Dua Puluh Tiga.   

  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun