apakah perempuan itu ingkar janji untuk bertemu denganku lagi di kedai ini?
jenuh menanti mulai menghantui
hingga terpaksa kutanyakan kepada lelaki si empunya kedai kopi tentang perempuan berbalut sutera yang sedang kunanti
lelaki itu pun menggelengkan kepalanya, karena memang tahu
segera kuhabiskan kopiku sembari beranjak dan menyisakan tanya
terngiang olehku pada diri perempuan itu tiga hari yang lalu
saat dia bertutur padaku memohon bantuanku membacacakan surat wasiat dari mendiang suaminya yang disimpan bertahun-tahun lamanya
dia mengaku padaku bila dari pernikahannya, tak berketurunan dan dirinya pun buta aksara...
perempuan yang tangan kirinya berbalut sutera itu, masih menggangu pikiranku...