Mohon tunggu...
Dyah Ayu
Dyah Ayu Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - bidang pendidikan

orang yang senang menulis, dan mempunyai hobi membaca selain itu juga dapat beradaptasi dengan lingkungan,berkomunikasi dengan baik serta cepat belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hanya Tak Mampu Bertahan

11 Februari 2023   09:48 Diperbarui: 11 Februari 2023   09:55 1041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Lebih baik kamu ceraikan saja wanita itu abi" ucap wanita paruh baya yang tengah berdiri di ruang keluarga itu bernama Helena Revalina pada anak sulungnya.

Abimanyu Putra Adre merupakan anak pertama dari Alvian Danewa dan Helena Revalina, kerap dipanggil dengan nama abi oleh kedua orangtuanya. Ia saat ini telah bekerja di perusahaan.

"Sebenernya mamah itu kenapa? bukanya lea itu ngurus mamah dengan baik" tanya abi.

"Dih, lea memang baik, tapi liat saat ini kamu sudah menikah dengan lea 4 tahun lebih tapi liat lea aja belum hamil, mamah mau cucu abi. liat mamah sudah tua seperti ini" terang helena pada anaknya.

"Mah, aku dan lea juga sedang berusaha, mamah sabar dulu ya"

"Abi, meski ayahmu sudah meninggal, ia juga ingin segera punya cucu untuk mewarisi perusahanya. kau akan bersama lea lalu aku? hanya menjadi wanita tua yang kesepian"

"Tenang mamah, aku dan lea akan berusaha memberikan cucu untukmu" ucap abi 

Tanpa disadari oleh mereka sesoorang tengah medengar pembicaraan itu diruang sebelahnya meskipun hanya berbatas pintu namun masih saja tetap terdengar, orang itu tak lain adalah Azalea Diandra Putri istri dari Abimanyu Putra Adre.

"Aku tau kalian ingin punya cucu, aku pun juga ingin punya anak mah, bukan keinginanku untuk menunda punya anak" Batin lea dibalik pintu

"Wah, ada apa ini? apa aku melewatkan sesuatu?" tanya lea ramah sembari berjalan ke arah mereka"

"Tidak ada " jawab helena dengan nada tegas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun