Mohon tunggu...
Dwi Widowati
Dwi Widowati Mohon Tunggu... Guru - Pendidik di SMPN 2 Losari Cirebon

Long life education

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bidadari Bersepeda Butut

22 September 2022   20:11 Diperbarui: 22 September 2022   20:27 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Silakan diminum, Pak. Maaf hanya segelas air putih yang kami miliki.”

“Oh, terima kasih .. tidak usah repot-repot, Nak Eli. Ibumu mana?”

“Ada di dalam, Pak. Sebentar saya panggilkan.”

Ibu keluar dari balik gorden lusuh yang menjadi pembatas ruangan tamu dengan ruang tengah. Hari itu ibu kurang enak badan, sehingga tidak berjualan.

Sekilas saja Pak Novanto sudah bisa mengambil kesimpulan bagaimana kehidupan Eli dan ibunya.

“Perkenalkan Bu, saya Pak Novanto, ayah Anita. Maksud kedatangan saya


kemari, karena ada 2 hal penting yang ingin saya sampaikan kepada ibu.”

“Apa itu pak? Apakah anak saya telah menyusahkan Bapak?” tanya ibu khawatir. Pak Novanto tersenyum.

“Tidak bu, sama sekali tidak! Justru putri ibu ini adalah gadis berhati mulia

 yang telah menyelamatkan nyawa anak kami satu-satunya.”

Ibu melongo. Kemudian Pak Novanto bercerita sekilas tentang kecelakaan tunggal yang dialami oleh Anita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun