Mohon tunggu...
DWIPUJI RAHAYU
DWIPUJI RAHAYU Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Analisa Kesalahan Siswa Pada Materi Operasi Hitung Aljabar

12 Juli 2017   13:51 Diperbarui: 12 Juli 2017   13:54 10310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

            Kesalahan prosedural adalah kesalahan dalam menyusun langkah-langkah yang hirarkis sistematis untuk menjawab suatu masalah, Kastolan (1992: 7). Indikator kesalahan prosedural menurut Kastolan adalah sebagai berikut: 1) Ketidak hirarkisan langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah-masalah. 2) Kesalahan atau ketidak mampuan memanipulasi langkah-langkah untuk menjawab suatu masalah. 

            Sedangkan Wiyartimi  dkk  (2010: 91)  mengemukakan  bahwa ada  beberapa  jenis kesalahan yang di lakukan siswa, yaitu: a) Kesalahan konsep, yaitu kesalahan siswa dalam menafsirkan dan menggunakan konsep matematika. b) Kesalahan prinsip, yaitu kesalahan siswa dalam menafsirkan dan menggunakan rumus - rumus matematika. c) Kesalahan operasi, yaitu kesalahan siswa dalam menggunakan operasi dalam matematika. d) Kesalahan  karena kecerobohan, yaitu kesalahan siswa karena salah dalam perhitungan. e) Kesalahan tanda atau notasi adalah kesalahan dalam memberikan atau menulis tanda atau notasi matematika.

Analisa Kesalahan Siswa Pada Materi Operasi Hitung Aljabar Dalam Pembelajaran Matematika

Pengertian Kesalahan Siswa menurut ahli

            Menurut Wiyartimi  dkk  (2010: 91)  mengemukakan  bahwa  ada  beberapa  jenis kesalahan yang di lakukan siswa, yaitu:

a) Kesalahan konsep,

           Yaitu kesalahan siswa dalam menafsirkan dan menggunakan konsep matematika. Ketidaksesuaian dalam menafsirkan konsep matematika disebabkan kurangnya ketelitian memahami soal matematika. Kurangnya penguasaan bahasa sehingga  menyebabkan  siswa  kurang  paham terhadap permintaan soal. Penalaran sebagai salah satu kompetensi dasar matematik disamping pemahaman, komunikasi dan pemecahan masalah. Penalaran  juga merupakan  proses mental dalam mengembangkan  pikiran  dari  beberapa fakta atau prinsip. Siswa dikatakan mampu melakukan penalaran bila ia mampu menggunakan  penalaran  pada  pola dan  sifat,  melakukan  manipulasi  matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan  dan pernyataan matematika. Siswa dikatakan melakukan kesalahan dalam menggunakan rumus apabila siswa telah memahami soal  yang  diberikan  akan  tetapi siswa  tidak  mampu  mengidentifikasi  operasi atau  metode  apa yang akan digunakan atau diperlukan dalam menyelesaikan soal yang diberikan. 

Upaya guru dalam permasalahan ini hendaknya dapat menekankan pemahaman setiap bentuk faktorisasi aljabar kepada siswa.

  • Kesalahan prinsip,

             Yaitu  kesalahan siswa  dalam menafsirkan dan menggunakan rumus - rumus matematika. Kesalahan dalam menentukan dan menggunakan rumus atau teorema dalam menyelesaikan soal matematika disebabkan karena siswa kurang memperhatikan isi dari soal tersebut. Prinsip adalah obyek matematika yang komplek. Prinsip dapat  terdiri atas beberapa fakta, beberapa konsep yang dikaitkan oleh suatu relasi  ataupun operasi. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa prinsip adalah hubungan antara  berbagai objek dasar matematika. Prinsip dapat berupa "aksioma", "teorema", "sifat", dan sebagainya. Prinsip pada matematika adalah kekonsistenan, dengan kata lain pahami pola dan konsepnya kemudian terapkan pada permasalahan yang lainnya.

Upaya yang dapat dilakukan guru untuk mengatasi kesalahan prinsip dalam pembelajaran matematika dengan Memberikan soal latihan prasyarat sebelum memasuki pelajaran baru. Dengan begitu memudahkan siswa mengingat materi yang telah dipelajari sebelumnya.

  • Kesalahan operasi,

          Yaitu kesalahan siswa dalam menggunakan operasi dalam matematika. Siswa dikatakan melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal matematika dikarenakan siswa lupa konsep, rumus ataupun operasi yang akan digunakannya  untuk   menyelesaikan soal matematika. Lupa sudah biasa terjadi pada manusia akan tetapi kejadian lupa itu akan berakibat fatal jika terjadi berulang-ulang. Oleh karena itu kita perlu mengenali fenomena lupa agar dapat menghindari sebisa mungkin kejadian lupa itu dihindari. Lupa terkait dengan objek matematika dapat mengakibatkan seseorang tidak dapat menyelesaikan masalah matematika dengan benar. Misalnya seseorang yang lupa akan prinsip pertidaksamaan, maka dia akan salah dalam menyelesaiakan masalah pertidaksamaan, seperti mengalikan silang antara penyebut ruas kiri dengan pembilang ruas kanan, pada hal untuk penyebut yang berupa variabel aljabar tidak dapat langsung dikalikan akan tetapi harus diperhatikan sifat-sifat pertidaksamaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun