Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Sebuah Kemenangan yang Tertunda

6 Desember 2020   09:12 Diperbarui: 6 Desember 2020   09:14 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku hampir menang sebetulnya tapi tertunda entah kapan, tergantung diriku apakah mau berjuang untuk menang atau hanya main -- main. Dunia juga tahu untuk menang tidak semudah membalikkan tangan. Lihatlah sang pemenang mereka adalah pejuang tangguh, pekerja tekun dan totalitas. Konsisten menuliskan pesan dan inspirasi yang membangun. Mereka bukan sekedar menulis tapi berbagi, bercerita dengan sepenuh jiwa untuk mengetuk siapa saja yang membacanya untuk bertindak bukan hanya dalam tataran teori saja.

Bacalah tulisan mereka. Pantas karena kata - kata mereka selalu mengundang decak dan membuat admin terkesima hingga akhirnya menjatuhkan talak untuk menobatkan menjadi penulis utama. Ada banyak kriteria mengapa tulisan - tulisan mereka selalu melaju, lebih di depan dari yang lain. Karena mereka memberitakan sebuah cerita hidup yang ada disekitar mereka. Mereka mempunyai passion dan kemampuan untuk mewujudkannya.

Kalau mau menang jadilah obor saat gelap, bukan menyalakannya saat terang. Kau hanya menjadi cahaya yang tidak berguna. Meskipun cahaya redup namun menerangi saat gulita akan lebih berguna daripada menjadi cahaya saat matahari bersinar terang. Kau seperti berteriak diantara jutaan orang yang berkerumun, percuma.

Para Pemenang Kompasianival 2020

screenshot Kompasianival 2020 Sabtu malam (dokpri)
screenshot Kompasianival 2020 Sabtu malam (dokpri)

Romo Bobby Steven Oktavianus dengan nama Kompasiananya Ruang Berbagi dalam tulisan -- tulisannya selalu memberi inspirasi. Ia memotret apa yang ia lihat di narasikan dengan enak, diberi sentuhan rasa hingga melahirkan tulisan menyentuh hingga selalu menjadi favorit Kompasiana untuk ditampilkan di Headline.

Pantas Romo Bobby mendapat penghargaan Kompasiana karena tulisan -- tulisannya selalu menyentuh kalbu pembaca. Sebagai rohaniwan katolik ia sudah menjadi penggembala yang baik, menjadi suluh bagi semua orang. Seperti halnya romo Mangun yang merangkul semua kalangan terutama mereka yang tidak tersentuh keadilan. Rohaniwan tidak hanya khotbah lewat mimbar namun juga berbagi rasa dalam sentuhan kata -- kata. Itu lebih bagus daripada menggugah kesadaran lewat mimbar berkobar- kobar dengan deretan kata -- kata yang kurang menyentuh. Yang lebih suka mendapat tepukan daripada sebuah kekaguman antar pribadi bahwa mereka adalah potret nyata yang sama antara kata - kata dan tindakan dalam kehidupan sehari - hari. Patutlah ia mendapat dua penghargaan sekaligus Best Choice dan Best Opinion.

Katedra Rajawen, tidak henti - hentinya memberi kata - kata puisinya dalam ribuan puisi dan dan artikelnya. Meski sepi, meski kadang tidak terbaca tetapi ia rajin menyapa, datang dan memberi komentar tulus pada siapa saja hingga konsistensinya menghasilkan sebuah kemenangan yang layak disandangnya Best Of Fiction di tahun 2020.

ucapan terimakasih untuk sahabat YPTD (dok Katedra)
ucapan terimakasih untuk sahabat YPTD (dok Katedra)
Sang Penulis fiksi patut bahagia karena kata - katanya mampu membari siraman kedamaian, siraman menyejukkan dari kepala - kepala orang - orang saat ini yang panas oleh masalah pandemi, krisis sosial, ekonomi dan krisis iman. Agama yang seharusnya menyentuh rasa dengan ajaran kasih banyak disalahartikan hingga membuat negara tergagap oleh orang - orang yang senang berkonfrontasi atas nama agama.

Para pembaca Kompasiana menatap gamang kehidupan di tahun 2020 ini dengan banyaknya orang yang stres, berita PHK, berita sedih yang berlalu lalang maka untunglah masih banyak penulis yang rajin memberi keseimbangan berita yang datang dari warga sehingga pembaca mendapat asupan berita berimbang murni dari warga maka membaca tulisan dari Mas Kartika Eka Hendarwanto yang akhirnya meraih gelar Best Citizen Journalist. Ini menjadi bukti bahwa bloggerpun bisa berperan layaknya wartawan yang selalu memberi informasi pada para pembacanya, menjadi relawan penulis yang dengan tulus menginformasikan apa yang dilihatnya dengan mata hatinya.

Tidak ada yang lebih bisa mencerdaskan selain para guru yang mempunyai visi luas tentang pendidikan, makan sosok seperti Ozy V Alandika patut mendapat apresiasi tinggi. Sebagai guru SD tulisan - tulisannya konsisten tentang dunia pendidikan memberi contoh nyata bahwa gurupun bisa memberi inspirasi pada para pembaca bahwa mereka para guru mempunyai talenta lebih lewat pendidikan juga dalam hal literasi.Best In Specific Interest layak anda sandang.

screen shot Kompasianival 2020 Sabtu malam (dokpri)
screen shot Kompasianival 2020 Sabtu malam (dokpri)
Dan di saat orang -- orang menahan diri, diam di rumah dan bingung melihat luasnya dunia karena terkungkung di rumah saja Mbak Gaganawati Stegman dengan setia terus memberi asupan cerita bagaimana sih negeri seberang seperti Jerman menghadapi kekisruhan karena wabah corona. Ia memberi cerita betapa ragam cerita manca negara, dan jalan - jalannya ke wisata selama mancanegara dan kegiatannya untuk selalu mengenalkan Indonesia di dunia internasional patut diacungi jempol dan pantas ia mendapat gelar Kompasianer of The Year tahun 2020 ini.

screenshot Kompasianival 2020 Sabtu malam (dokpri)
screenshot Kompasianival 2020 Sabtu malam (dokpri)
Komunitas Komik tidak kalah semangatnya untuk mengajak pembaca dengan komunitasnya mengajak orang menikmati hiburan lewat film- film yang tayang di bioskop maupun ruang maya di rumah masing -- masing untuk membuka mata bahwa banyak film yang mampu menyentuh rasa hingga menimbulkan inspirasi pada orang -- orang untuk bergerak dalam membantu orang - orang yang butuh bantuan.Best Community layak terkalung di komunitas anda.

Kompasianer lainnya, Sebuah Kemenangan Yang Tertunda

Kompasianer yang belum menang jangan sedih dan meratap sebab kalian adalah pemenangnya hingga Kompasianival 2020 tergelar tanpa kalian ( dan saya juga ) Kompasiana bukanlah apa -- apa maka patutlah kita mendapat hadian Life Time Achiefment. Ini penghargaan tinggi untuk kompasianer yang selalu setia meskipun kadang lebih sering mengeluarkan biaya tambahan daripada mendapat reward yang sepadan dari Kompasiana. Ketulusan dan keikhlasan anda tetaplah berharga dan anggaplah sebagai kemenangan yang tertunda.

Pada saatnya pasti akan mendapat jatah sebagai Best, terbaik bila konsisten menyuarakan kebaikan dan menulis untuk sebuah gerakan literasi membangunkan masyarakat akan pentingnya berita yang positif. Banyaknya berita hoaks, berita bombastis harus dilawan oleh para pegiat literasi yang mampu memberi tameng terhadap berita -- berita bohong yang memprovokasi orang untuk berkonflik. Tugas utama para blogger adalah mewartakan informasi dari warga bahwa tidak benar berita -- berita yang berlalu lalang muncul di grup WAG, muncul di medsos yang membuat masyarakat terbelah.

Aku sih ingin menang juga tapi tidak apa - apa hanya sebuah kesempatan yang tertunda yang penting tetap semangat menulis. Sebuah kemenangan memang manis, tapi tidak perlu berkecil hati meskipun belum menang. Para penulis sudah antri menampilkan yang terbaik tapi yang terbaik dari terbaiklah yang akan menang. Selamat pada mereka yang sabar dan tetap setia.

Ini kemenangan tertunda, tetap semangat para Kompasianer. Ratusan ribu sekitar 700 ribu kompasianer ngantri untuk menulis, Jika tulisan anda tayang itu sudah anugerah. Tulisan akan menemukan takdirnya sendiri. Bila konsisten kelak juga akan memegang trofi sebagai The Best. Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun