Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pernahkah Merasa Seperti Orang Gila, Bagaimana Sih Rasanya?

9 Oktober 2019   15:25 Diperbarui: 15 April 2021   16:47 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anda yang beresiko menderita neurosis bisa melihat orang dengan kepribadian seperti ini biasanya sering merasa cemas, meyalahkan penyakit yang menyebabkan anda tidak sukses. Kecemasan selalu hadir, gugup dan banyak takut. Sering merasa bersalah dan merasa tidak bahagia. Apakah anda mempunyai kepribadian seperti itu?

Psikopatis adalah orang- orang yang tidak menghiraukan moral, etik dan hukum masyarakat.  Orang tersebut tidak mengindahkan  apa yang dianggap baik. Orang dengan gejala psikopat mengukur kebenaran berdasarkan pendapat diri sendiri, jarang mendengarkan nasihat orang lain dan jarang menganggap orang lain ada.

Kalau dia mengatakan salah maka semuanya akan dianggap salah. Bisa jadi ia adalah periang, jarang cemas. Sebab ia menganggap dirinyalah yang paling benar. Orang lain jarang dianggap.Orang yang yang menderita psikopat bila dia seorang pemimpin maka ia akan sangat tega untuk menjatuhkan karier orang lain.

(Referensi: Test Personaliti oleh Yul Iskandar. Penerbit Dharma Graha Group)

Setiap Orang Mempunyai Masalah Kejiwaan dan Masalah Hidup Salah Satu Faktornya

Pada titik tertentu jika orang tengah mengalami masalah akut kadang ada dorongan yang bisa membahayakan diri sendiri, dengan keinginan bunuh diri, atau tiba- tiba dibayangi oleh dorongan untuk melakukan kekerasan, menghantam pintu, memukul apa saja yang ada di depannya.

Saat tertentu pula seseorang sampai pada batas kesabaran dan hilang rasa tenang maka sering muncul gejala- gejala gangguan jiwa yang bisa menyebabkan seseorang akhirnya mengalami gangguan mental.  Jika masih ringan banyak cara untuk melepaskan diri dari masalah jika berat perlu psikiater untuk mengembalikan tingkat emosinya yang sudah melebihi batas.

Saat ini yang sering muncul pada manusia modern adalah ketika ia lebih suka pamer, suka eksis dan pengin diperhatikan. Selfie-selfie, pada batas wajar sih masih bisa ditoleransi, tetapi jika selfie sudah dalam tahap membahayakan orang lain dan diri sendiri maka perlu konsultasi agar tidak kebablasan menderita gangguan jiwa. Semuanya jika masih dalam batas nalar sih oke- oke saja tetapi jika sudah melewatinya perlu disemprit agar kembali membumi. Bagaimana dengan anda pernah merasakan ada gejala- gejala menderita gangguan mental atau kasarnya gila?

Penulis jujur pernah merasa depresi dan frustrasi ketika ada beberapa hal dalam konflik rumah tangga terjadi miss komunikasi. Tidak semua ide dan keinginan penulis terselami oleh pasangan yang mempunyai latar belakang berbeda. Pada titik tertentu rasa frustasi itu membuat penulis merasa galau, geram dan susah menggambarkan dengan kata-kata (mungkin seperti orang gila). Pada saat emosi semua logika rasanya jungkir balik dan akhirnya kadang membuat susah memahami apa sih yang dimaui pasangan. Baru saat emosi mengendap semuanya bisa diselesaikan dengan kepala dingin.

Manusia dengan Jutaan Masalah yang Selalu Hadir tanpa Diundang

Memahami manusia dan segala pernik kehidupannya rasanya tidak pernah ada habis- habisnya. Kata Seneca dua ribu tahun lalu "Manusia itu binatang yang bernalar". Manusia mempunyai berjuta- juta kisah termasuk penyakit- penyakit yang menderita dengan gangguan mentalnya yang bisa menyebabkan berbagai konflik sosial muncul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun