Waktu menunjukkan pukul 01.30 wita. Arica masih bergelut dengan kesibukan di kelas menulis yang enggan ia lepaskan. Keasyikan menulis membuatnya lupa akan waktu. Menulis memang salah satu cara yang ampuh untuk menghilangkan penat dan suntuk. Menulis juga bisa sebagai sarana healing, karena dengan menulis kita bisa mencurahkan segala isi hati dan semua bentuk emosi. Entah nantinya tulisan itu akan kita publish atau tetap tersimpan di galeri, itu terserah kita. Yang penting semua isi kepala yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata luapkan saja dengan tulisan.
Malam ini tema yang diusung adalah menulis puisi. Sebuah bentuk tulisan yang cukup digemari oleh banyak orang. Arica termasuk salah satu penggemar puisi meskipun dia belum mempunyai konsen tentang tema puisi yang ingin dia dalami. Tetapi dari beberapa karya yang pernah dia tulis sepertinya dia cenderung menyukai puisi romansa. Yaitu puisi tentang cinta dan kasih sayang.
Membahas tentang cinta memang tak ada habisnya. Cinta selalu memiliki sisi dan ruang yang luas untuk dijadikan sebuah tema puisi. Cinta bersifat universal sehingga sangat banyak cerita yang bisa kita angkat berdasarkan pengalaman cinta.
Membicarakan tentang cinta membuat Arica tergelitik untuk merangkai sebuah puisi romansa.
BELENGGU ASMARA
Hadirmu membawa kegelisahan dalam sukma
Hadirmu pula memberikan bahagia yang tak terkira
Akankah jiwa nelangsa dalam kerinduan yang membara
Ataukah hati dibiarkan rapuh dalam ketidakberdayaan yang menyiksa
Asmara....ooh....asmara
Namamu sungguh menyihir para pencinta gila