Mohon tunggu...
Ade hendropriono
Ade hendropriono Mohon Tunggu... Editor - Editor

Student at Kalbis institute

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pengaruh Pancasila terhadap Sosialisme dan Liberalisme

20 Juni 2019   04:19 Diperbarui: 20 Juni 2019   04:21 6328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pancasila sebagai Sosialisme dan Liberalisme


Menurut Faisal Basri, secara umum, ideologi dapat dibagi menjadi dua yaitu liberalisme dan komunisme. Masing-masing ideologi mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai dan memiliki 'kendaraan' berbeda untuk mencapai tujuannya. Tidak terkecuali di Indonesia, Pancasila juga mempunyai tujuan yang ingin dicapai suatu negara, namun tidak terdapat 'kendaraan' yang jelas dalam mencapai tujuannya. Mengambil contoh Komunisme memiliki tujuan untuk mencapai kemakmuran menggunakan perencanaan terpusat sebagai 'kendaraan' yang berarti semua dikuasai oleh negara dan kebutuhan rakyat adalah tanggung jawab negara. Sebaliknya, paham liberalisme memiliki 'kendaraan' bahwa perekonomian diserahkan seluruhnya kepada pasar, tanpa intervensi Pemerintah sama sekali. Jika melihat Pancasila, masih terdapat ambiguitas yang terlihat dari penggunaan sistem ekonomi yang menyerupai sistem ekonomi pasar namun cenderung menggunakan 'kendaraan' perencanaan terpusat.

Dalam kegiatan perekonomian di Indonesia, terdapat perizinan bagi perusahaan untuk menanamkan modal miliknya di dalam pasar modal atau bursa efek sehingga modal yang ditanamkannya akan berakumulasi menjadi lebih besar dibanding sebelumnya. Setelah itu, kepemilikan modal yang telah menjadi hak milik pribadi, tidak dapat diganggu gugat. Artinya, kegiatan tersebut dapat disebut sebagai penerapan Sistem Ekonomi Kapitalis dalam Sistem Ekonomi Pancasila. Faisal Basri menjelaskan bahwa perusahaan minyak seperti Pertamina dan PGN adalah perusahaan yang dimiliki oleh negara. Oleh karenanya, harga minyak dan gas yang berlaku secara nasional ditetapkan oleh negara dengan tujuan menjaga harga tetap terjangkau oleh masyarakat luas, sehingga kestabilan ekonomi dapat tercipta. Secara tidak langsung, kegiatan tersebut dapat digolongkan sebagai penerapan Sistem Ekonomi Sosialis, dengan produksi dan distribusi tentang jumlah barang dan harga ditentukan oleh negara, dalam Sistem Ekonomi Pancasila.

Menurut Brinton 1981 Sosialisme diartikan sebagai bentuk perekonomian dimana pemerintah paling kurang bertindak sebagai pihak --pihak yang dipercayai oleh seluruh warga masyarakat dan menasionalisasikan Industri-industri besar seperti pertaambngan, Jalan Jembatan, Kereta api, serta cabang-cabang produksi lain yang menyangkut hajad hidup orang banyak . dalam bentuk yang paling lengkap sosilisme melibatkan semua alat-alat produksi termasuk didalamnya tanah-tanah persawahan oleh masyarakat dan menghilangkan untuk swasta.

Menurut Kamus Bahasa Indonesia Sosialisme adalah suatu ajaran atau Faham kenegaraan yang berusaha supaya harta benda, Industri dan perusahaan menjadi milik Negara.

Pandangan Sosialisme  menurut :

  1. Durkhiem bahwa Sosialisme merupakan suatu protes terhadap keadaan anomie, yakni keadaan dimana kaidah-kaidah mulai memudar kekuatanya
  2. Karl Marx Bahwa adanya persamaan kelas antara kaum kapitalis dan kaum Proletar, yang mengarah pada komunism

Selain itu, hubungan Pancasila dengan cita-cita Sosialisme itu dengan tegas tertera dalam UUD1945 yang terdiri dari 37 pasal .UUD 45 Khusus nya pasal 33 yang berbunyi sebagai berikut :

1). Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan
2). Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajad hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.
3). Bumi dan Air dan kekayaan alam yang terkandung di dalam nya dikuasai oelh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar nya kemakmuran Rakyat. 

Hubungan sosialisme dengan pancasila

Sosialisme

Pancasila

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun