Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Menpora Erick Thohir, Naturalisasi Bukan Solusi dan Sepak Bola Bukan Prioritas

18 September 2025   16:47 Diperbarui: 18 September 2025   16:47 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akan tetapi pada masa Thohir langkah itu lebih bijak, selektif, dan terarah di mana para pemain sepak bola yang dipilih untuk bisa berkewarganegaraan Indonesia adalah mereka yang bisa benar-benar mempunyai peluang masuk ke dalam skuad Timnas Indonesia. Jadi bukan sekadar merekrut pemain naturalisasi.

Efeknya muncul pada permainan Indonesia. Kendati gagal mendapatkan tiket langsung ke Piala Dunia 2026 di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia masih memiliki kesempatan lain. Langkah itu memang tak gampang namun itu tak mustahil tercapai apabila menimbang kontribusi dari sistem naturalisasi pemain.

Kiprah Timnas Indonesia di pentas sepak bola dunia semenjak Thohir menjabat sebagai Ketum PSSI patut mendapatkan apresiasi. Minat untuk menonton performa Timnas yang sudah bangkit sejak era pelatih STY tetap terjaga. Sepak bola Indonesia ikut dibicarakan di dunia internasional.

Oleh sebab itu, sangat diharapkan agar kiprah dan nama baik timnas sepak bola bisa tertular pada dunia olahraga secara umumnya. Itu menjadi salah satu asa yang berada di pundak Thohir sebagai Menpora yang baru.

Akan tetapi, langkah untuk menaikkan level prestasi dunia olahraga Indonesia itu tak sekadar dengan cara naturalisasi atlet semata. Toh, tanpa naturalisasi, ada cabang olahraga Indonesia yang sudah berprestasi di tingkat internasional, tetapi malah tergerus dan berjalan mundur.

Misalnya saja dunia Badminton. Cabang olahraga badminton ini menjadi salah satu cabang olahraga yang memberikan sumbangsih besar dalam mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional. Namun, dalam beberapa turnamen internasional terakhir, nama Indonesia cenderung tersingkir dari panggung juara.

Pasang surut prestasi cabang olahraga badminton telah menjadi sorotan serius. Sepertinya sulit sekali melihat kisah-kisah heroic atlet-atlet bulu tangkis kita naik ke podium untuk mengharumkan nama Indonesia. Untuk itu, hal itu menjadi pekerjaaan rumah Menpora Thohir.

Belum lagi, cabang olahraga yang berprestasi di kancah dunia internasional tetapi kurang diperhatikan. Misalnya, cabang olahraga panjat tebing yang sudah mempersembahkan medali emas di olimpiade Paris 2024. 

Cabang olahraga itu hanya "seru" dibicarakan saat mendapatkan medali semata tetapi kurang disoroti saat tanpa gelar. Belum lagi jika pemerintah tak mempunyai program dalam regenerasi atlet agar tren menjadi kampiun tetap terjaga pada setiap event internasional.

Oleh sebab itu, langkah naturalisasi atlet tak boleh menjadi solusi. Pasalnya, ada cabang olahraga kita yang sudah pernah berprestasi tetapi prestasi itu terlihat mengering. Tanpa mengesampingkan kemajuan olahraga dari negara-negara lain, yang pasti bahwa hal itu bisa terjadi lantaran sistem kerja di dunia olahraga kita perlu dievaluasi secara jeli.

Sistem kerja itu bisa mulai dari proses pembinahan para atlet barangkali tak berjalan efektif, terstruktur, dan teratur. Selain itu, proses pembinaan atlet olahraga kita tak begitu serius disikapi untuk mengimbangi prestasi olahraga negara-negara lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun