Pemain asal Ukraina itu pun menjadi salah satu bek yang mempunyai harga jual tinggi pada musim transfer musim ini. Awalnya, Bournemouth enggan untuk melepas Zabarnyi lantaran sudah melepas Huijsen. Namun, Zabarnyi yang menandatangi durasi kontrak lima tahun dengan PSG menyatakan niatnya untuk hengkang dari Bournemouth.
Penjualan pemain ala Bournemouth pada bursa transfer pemain musim panas ini memang menjadi situasi yang sulit dihindari. Pada satu sisi, kekuatan uang tim-tim kaya dan dibarengi dengan magnet popularitas tim-tim tersebut membuat para pemain sulit untuk menolak pinangan mereka. Tak elak, Huijsen, Zabarnyi, dan Kerkez gampang mengiakan tawaran dari klub lain yang sudah memiliki nama besar.
Pada sisi lain, penjualan tersebut menjadi tantangan bagi klub-klub medioker seperti Bournemouth. Mau tak mau, Bournemouth harus membangun tim dari awal, terlebih khusus di lini belakang. Kehilangan tiga bek tentu saja membuat Bournemouth menjadi timpang.
Wajah penjualan pemain ala Bournemouth, memang, menguntungkan secara finansial. Uang hasil penjualan bisa dimanfaatkan untuk membeli pemain baru, yang barangkali mempunyai prospek untuk ditempah di Bournemouth.
Akan tetapi, itu melemahkan persaingan di antara tim-tim Liga Inggris. Terlebih lagi jika para pemain baru gagal tampil sesuai ekspetasi, yang mana itu bisa saja mengancam konsistensi Bournemouth tampil pada level terbaik.
Sebagai tim medioker untuk konteks Liga Inggris, Bournemouth mampu tampil pada level terbaik pada musim lalu berkat performa para pemain yang telah dijual. Paling tidak, Bournemouth tampil lebih baik daripada MU yang berada di posisi ke-15 dan Tottenham Hotspur di posisi ke-16.
Menjadi menantang, sebagian besar pemain penting yang membantu Bournemouth musim lalu sudah dicaplok oleh klub-klub besar di Eropa. Bisa jadi, performa musim lalu sulit terulang pada musim depan.
Realitas yang dialami oleh Bournemouth itu menjadi salah satu tantangan di Liga Inggris. Tim-tim kuat akan semakin kuat dan solid lantaran mempunyai kekuatan uang dan popularitas dalam merekrut pemain dari sesama tim di Liga Inggris.
Sebaliknya, tim-tim medioker terlihat sulit mengamankan pemain yang berkualitas. Pasalnya, godaan uang sulit untuk dihindari dan juga popularitas tim-tim yang datang menawar ikut "menyilaukan" mata para pemain.
Bagaimana pun, sangat sulit untuk dihindari bagi para pemain untuk menolak tawaran dan peluang berseragam klub-klub tenar di Eropa. Itu bisa menjadi pencapaian tersendiri sekaligus rekam sejarah dalam karir seorang pesepakbola.
Bournemouth mendapatkan keuntungan finansial berkat penjualan pemain musim ini. Di balik keuntungan finansial sebenarnya tersembunyi tantangan yang tak gampang dalam menghadapi persaingan di Liga Inggris musim depan jika banyak pemain andalan yang dijual.