Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Rasa Pahit Laga Terakhir Tak Hapus Status Legenda Luka Modric di Real Madrid

12 Juli 2025   05:39 Diperbarui: 12 Juli 2025   05:39 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Luka Modric pindah dari Real Madrid ke Ac Milan. Foto: Javier Soriano/AFP via Kompas.com

Dengan kombinasinya bersama Toni Kroos dan Casemiro di lini tengah, Madrid pernah meraih tiga trofi Liga Champions secara berturut. Boleh dikatakan trio gelandang tersebut pernah menjadi trio terbaik dalam sejarah Madrid.

Namun, perlahan perpisahan terjadi. Casemiro pindah ke Manchester United dan Kroos memilih gantung sepatu setelah Piala Eropa 2024. Jadinya, hanya Modric yang tertinggal dan perlu beradaptasi dengan para pemain baru. Walau demikian, faktor pengalaman membuat tempat Modric sulit untuk digeser dan walau sudah menjejakkan usia 39 tahun, Modric tetap mendapat menit bermain.

Tercatat Modric bermain 597 laga dengan Madrid dengan capaian 43 gol dan 95 asis. Dari statistik itu, Modric berkontribusi dalam meraih 6 trofi Liga Champions, 4 La Liga Spanyol, 2 Copa del Rey, 5 trofi Piala Dunia antara klub, dan beberapa trofi lain.

Dedikasi dengan Madrid juga membuat Modric tercatat sebagai pemain tertua yang pernah membela Madrid, tertua dalam mencetak gol untuk Madrid, dan tertua menciptakan asis. Di sini, Modric telah membangun bagian terpenting dari perjalanan Madrid dalam satu dekada terakhir.

Lebih jauh, keberhasilan di level klub merambat ke kiprahnya dengan Timnas Kroasia dan prestasi individual. Salah satu pengaruh terbesar Modric terjadi ketika mengantarkan Krosia ke partai final Piala Dunia 2018 di Rusia. Sayangnya, pada partai final, Krosia ditundukkan oleh Perancis.

Kendati demikian, pesona Modric bersama Timnas Kroasia dalam Piala Dunia 2018 dan dibarengi dengan kontribusinya dengan Madrid menjadikannya sebagai pemain terbaik pada tahun 2018. Modric menyapu bersih gelar individual menurut kategori Ballon d'Or, Pemain terbaik versi UEFA, hingga pemain terbaik versi FIFA.

Kekalahan dari PSG di semifinal memang menyakitkan bagi Madrid. Itu juga seperti menjadi perpisahan yang berasa pahit bagi Luka Modric. Kendati demikian, kekalahan itu tak akan bisa menghapus status Modric sebagai legenda Madrid.

Salam Bola

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun