Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Luka Modric Mau Bertahan di Real Madrid dan Arti Sebuah Komitmen

18 Mei 2025   20:02 Diperbarui: 20 Mei 2025   10:34 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Luka Modric mencetak gol gemilang dari jarak jauh untuk membantu Real Madrid mengamankan hasil 2-0 atas Girona pada Minggu (23/2/2025).(AFP/PIERRE-PHILIPPE MARCOU via Kompas.com)

Operan Luka Modric ke bek Fran Garcia berbuah petaka. Jules Kounde dengan gesit merebut bola operan itu dan kemudian melakukan tendangan keras ke gawang Madrid. Gol pun tercipta.

Gol itu membuat Barca unggul 3-2 atas Madrid di final Copa del Rey. Jarum jam perpanjangan waktu hanya menyisahkan beberapa menit saja. Madrid pun terlihat pasrah lantaran dua kali Barca mengejar ketertinggalan menjelang akhir laga.

Pendek kisah, Barca menjadi juara Copa del Rey pada musim ini. Jules Kounde dielu-elukan sebagai pahlawan di kubu Barcelona.

Sebaliknya, Luka Modric yang seyogianya bermaksud memberikan umpan kepada Garcia tak begitu disoroti. Lebih tepatnya, tak begitu dipersalahkan atas kesalahannya dalam melakukan umpan yang kurang akurat dan tak terbaca dengan baik oleh Garcia tersebut.

Kenyataan itu menunjukkan betapa penting dan berpengaruhnya pemain asal Kroasia itu dalam skuad Madrid dan di mata suporter Madrid. Malahan, Pelatih Carlo Ancelotti yang harus menerima kecaman dari suporter atas taktiknya yang lagi-lagi gagal mengalahkan rival abadinya, Barca dalam edisi El Clasico yang ketiga pada musim ini.

Luka Modric memang sudah masuk kategori legenda Madrid. Sumbangsihnya sejak bergabung dengan Madrid dari Tottenham Hotspur pada tahun 2012 tak bisa diragukan.

Kontribusinya itu berujung pada raihan Ballon d'Or. Kendati raihan itu lebih dikaitkan dengan pengaruh Modric selama Piala Dunia 2018, di mana berhasil mengantarkan Kroasia ke partai final, performanya bersama Madrid tak bisa diragukan.

Pasalnya, pada tahun yang sama Modric ikut membantu Madrid meraih trofi Liga Champions. Untuk itu, tak berlebihan ketika trofi Ballon d'Or jatuh ke pemain yang akan berusia 40 tahun pada 9 September 2025.

Selama 11 musim berseragam "Los Blancos" Modric menjadi bagian tak terpisahkan dari lini tengah Madrid. Modric menjadi bagian tak terpisahkan dari pakem trio lini tengah terbaik Madrid ketika Modric masih ditemani oleh Casemiro dan Toni Kroos.

Perlahan kedua pemain itu pergi. Casemiro hengkang ke Manchester United setelah membantu Madrid meraih trofi Liga Champions untuk ketiga kalinya. Sebaliknya, Kroos memilih gantung sepatu pada musim lalu selepas membela Jerman di Piala Eropa 2024.

Kepergian dari dua rekan di lini tengah tersebut, memang tak secara total menyurutkan peran Modric. Akan tetapi, Modric tetap berkomitmen dengan Madrid dan beradaptasi dengan rekan yang baru dengan gaya yang berbeda.

Modric tetap menunjukkan asas profesionalitas. Komitmennya untuk membela Madrid tak bisa diragukan. Bahkan, Modric rela memperpanjang kontrak walaupun dengan durasi yang cukup pendek.

Lagi-lagi, kabarnya seturut laporan jurnalis bola, Fabrizio Romano, Modric mau memperpanjang kontrak dengan Madrid untuk satu musim ke depan. Bahkan di balik rencana perpanjangan kontrak itu, Modric merelakan pendapatannya untuk dipotong.

Akan tetapi, Madrid belum memberikan lampu hijau pada niat dari pemain yang pernah dianugerahi pemain terbaik versi FIFA tersebut. Boleh jadi, niat Modric itu akan mendapatkan persetujuan dari Xabi Alonso yang akan menjadi pelatih baru Madrid pada musim depan.

Rencana perpanjangan kontrak itu tak bisa lepas dari niat Modric untuk bermain di Piala Dunia 2026. Iklim kompetisi dengan Madrid bisa saja menjadi salah satu faktor yang bisa menjaga stamina sekaligus mentalitas kompetetif Modric.

Sejauh ini, Modric sebenarnya melakukan perpanjangan kontrak hingga bulan Juli 2025. Dengan itu, Modric mempunyai peluang untuk berpartisipasi dalam Piala Dunia antara klub dengan Madrid.

Rencana itu menunjukkan komitmen Modric sebagai seorang pesepakbola profesional. Asal dipertahankan dengan mengorbankan pemotongan anggaran daripada dipaksa keluar. Apalagi, Madrid akan mempunyai Xabi yang tak asing lagi bagi Modric dan barangkali akan membawa warna baru untuk Madrid.

Modric telah menampilkan komitmen yang kuat bersama Madrid. Komitmen itu terbukti lewat pelbagai trofi bersama Madrid. Tercatat selama 11 musim dengan Madrid, Modric sudah meraih 28 trofi, termasuk 6 trofi Liga Champions Eropa dengan Madrid.

Kendati sudah berada pada usia menjelang masa pensiun, Modric tetap menunjukkan komitmen pada Madrid. Komitmen itu nampak lewat kerelaan ketika dibangkucadangkan agar memberikan peran kepada pemain lain hingga niat untuk memotong pendapatannya agar masih bertahan semusim dengan Madrid.

Modric sudah menjadi legenda Madrid dan sekaligus simbol komitmen dari seorang pesepakbola. Hal itu tentu saja memberikan bekas berarti bagi suporter Madrid. Tak ayal, kesalahannya sewaktu final Copa del Rey tak begitu dipedulikan dan disoroti suporter Madrid.

Salam Bola

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun