Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sejarah Baru Bayer Leverkusen, Efek Xabi Alonso, dan Akhir Hegemoni Bayern Muenchen

15 April 2024   09:42 Diperbarui: 15 April 2024   09:46 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pilihan Muenchen pada Thomas Tuechel memang tak salah lantaran mantan pelatih Chelsea itu mempunyai rekam jejak yang kuat di Bundesliga Jerman sewaktu melatih Borussio Dortmund. Namun, tantangan Tuechel di Muenchen sangat berbeda.

Mulai dari situasi ruang ganti yang tak seluruhnya sepakat dengan pemecatan Nagelsmann hingga langkah klub yang mulai melangkah jauh dari kebijakan sebelumnya.

Nagelsmann masih mendapat simpati dari para pemain senior di Muenchen. Karenanya, pemecatannya musim lalu ikut mempengaruhi mental tim. Terang saja, Muenchen yang konsisten di masa Nagelsman perlahan-lahan tampil melempem.

Belum lagi, langkah Muenchen yang tak segan untuk berbelanja pemain di liga-liga top Eropa. Edisi terakhir adalah kegesitan Muenchen membeli Harry Kane dari Tottenham Hotspur. Biasanya, Muenchen lebih cenderung mencari pemain dari Bundesliga. Namun, langkah itu mulai ditinggalkan, lebih memilih untuk mencari pemain dari luar liga.

Upaya itu tentu saja berdampak pada klub sendiri. Muenchen harus beradaptasi dengan karakter para pemain yang berasal dari klub-klub yang tak sesuai dengan karakter permainan tim. Gaya gegenpressing yang identik dengan klub-klub Bundesliga seperti Muenchen pun ikut beradaptasi dengan gaya permainan tertentu.

Dominasi Muenchen di Bundesliga berakhir pada musim ini. Sebenarnya, tanda-tandanya sudah mulai kelihatan pada musim lalu.


Beruntung, di laga terakhir di Bundesliga musim lalu, Dortmund meraih hasil imbang di laga terakhir, dan di saat yang bersamaan Muenchen meraih kemenangan. Akibatnya, Muenchen yang keluar sebagai juara dengan jumlah poin yang sama. Hanya saja, Muenchen unggul head to head kontra Dortmund dan jumlah gol.

Tanda-tanda musim lalu itu tak disikapi dengan serius. Muenchen malah getol membeli Harry Kane guna menguatkan lini depan. Kane mampu menjadi top skorer sementara Bundesliga, tetapi kehadirannya tak serta merta memberikan keseimbangan untuk permainan tim.

Muenchen tak terbangun oleh satu orang pemain semata. Seperti gaya permainan timnas Jerman, Muenchen yang sudah menjadi simbol sepak bola Jerman terbangun oleh permainan tim yang bermain berdasarkan sistem kerja organisasi yang jelas dan pasti.

Sistem itu lenyap pada musim ini. Akibatnya, takhta di puncak dikudeta oleh Leverkusen yang ditunggangi oleh pelatih muda dan juga mantan pemain Muenchen selama tiga musim.

Selamat untuk Leverkusen, Bundesliga tampak hidup di mata pecinta sepak bola!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun