Contohnya, ketika Eric Garcia melakukan pelanggaran yang tak perlu di menit-menit awal kontra Frankfurt yang mana pelanggaran itu menghadirkan hadiah penalti untuk Frankfurt.
Selain Pique, efek sihir dari lapangan tengah Barca juga terlihat lenyap bersamaan dengan cederanya Pedri. Padahal, performa Pedri semenjak kembali dari cedera dan di era Xavi membuat Barca tampil menawan. Sentuhan dan permainan atraktif Pedri menambah kesan gaya pada "Xavi Ball."
Bahkan nama Pedri dieluhkan di Camp Nou sebagaimana yang pernah dialami oleh Lionel Messi. Kalau dulu sewaktu Messi masih di Camp Nou, namanya menjadi bahan eluhan suporter.Â
Kali ini, nama Pedri menggema di Camp Nou. Sayangnya, performa gemilangnya itu mendapat batu sandungan karena faktor cedera.Â
Cederanya dua pemain penting ini sepertinya ikut mempengaruhi kestabilan tim. Lini tengah langsung menjadi tawar karena kehilangan daya magis dari seorang Pedri. Lini belakang juga kerap terjebak pada kesalahan yang tak perlu karena tanpa sosok pemimpin seperti Pique masih absen.Â
Barca sementara berada pada titik sulit. Kesulitan menjelang akhir musim ini bisa menjadi pelajaran bagi Barca untuk musim depan. Cepat atau lambat rival abadi Barca, Real Madrid akan meraih juara La Liga Spanyol musim 2021/22 dan Barca hanya bisa belajar dari kesalahan yang telah dilakukan.
Salam Bola