Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Timo Werner, Incaran Gagal Klopp yang Mulai Mengancam Tim-tim di Liga Inggris

18 November 2020   07:12 Diperbarui: 19 November 2020   06:46 850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timo Werner merayakan gol yang dicetaknya di Chelsea. Sumber foto: Twitter/ChelseaFC

Timo Werner (24 tahun) adalah salah satu pemain yang menjadi bagian dari proyek besar Chelsea pada musim ini. Didatangkan dari RB Leipzig, Timo Werner didaulat untuk menjadi penggedor Chelsea ke gawang lawan.

Awalnya, Werner tampil kurang impresif. Adaptasinya di Liga Inggris berjalan lambat. Werner melakonkan tiga laga perdana tanpa gol.

Namun, semua berubah semenjak Werner mencetak gol perdana dalam kompetisi Piala Carabao kontra Tottenham Hotspur. Kendati gol perdana Werner itu tidak bisa menyelamat The Blues dari kekalahan, namun itu menjadi awal bagi Werner membuka keran gol bersama Chelsea.

Kekalahan kontra Tottenham dipinggirkan. Werner mulai menunjukkan tajinya sebagai salah satu striker yang perlu ditakuti di Liga Inggris. Dengan itu, keputusan Chelsea tepat. Klub merekrut orang yang tepat untuk mengisi barisan depan.

Sebelum bergabung dengan Chelsea, Werner mempunyai catatan gemilang bersama RB Leipzig musim lalu di kompetesi Bundesliga, Jerman. Dia berhasil mengemas 28 gol dalam 34 laga yang dilakonkan. Produktivitas ini bisa menjadi salah satu alasan bagi Lampard untuk mencaploknya dari kejaran Liverpool.

Sejauh ini, dia sudah mengemas 8 gol dari 12 laga yang dimainkannya, baik itu di Liga Inggris, maupun di Liga Champions. Tidak tanggung-tanggung, pemain berusia 24 tahun ini berhasil mencetak 5 gol dalam 4 laga terakhir bersama Chelsea.

Konsistensi ini menunjukkan bahwa Werner hanya menunggu waktu untuk bisa membiasakan diri dengan gaya permainan di Chelsea dan kompetisi di Liga Inggris. Apabila Werner sudah terbiasa, Chelsea tinggal memanen kemenangan.

Sebelum hengkang ke Chelsea, Jurgen Klopp menaruh pujian kepada Werner. Bahkan kabarnya Klopp menginginkan Werner sebagai bagian dari timnya. Liverpool menjadi tim terdepan yang mau mendatangkan Werner ke Liverpool.

Ketertarikan Liverpool ini tidak lepas dari performa Werner di Bundesliga. Klopp bahkan memuji Werner sebagai pemain hebat. Penciuman Klopp tentang pemain hebat kerap tidak meleset.

Akan tetapi, niat Klopp ini berbanding terbalik dengan keputusan sang pemain. Boleh jadi, Werner mempertimbangkan kualitas para pemain yang sudah mengisi lini depan Liverpool.

Mo Salah, Sadio Mane, dan Firmino merupakan trio yang kerap tampil apik dan kompak. Menggeser ketiganya terlihat sulit ketika mereka bermain pada level puncak.

Apabila Werner datang dan gagal menunjukkan penampilan impresif sejak awal laga, bangku cadangan bisa menjadi tempat terakhir bagi Werner. Jadinya, menjadi pemain pelapis dari ke-3 trio. Padahal, dari sisi usia dan kualitas, Werner bisa berbicara banyak untuk menjadi striker dari tim besar.

Pergi ke Chelsea terbilang pilihan yang tepat. Saingan yang berposisi pemain depan tidak terlalu banyak dan kualitas mereka juga berada pada level rata-rata. Misalnya, Tammy Abraham yang baru membangun dirinya sebagai striker Chelsea sejak musim lalu. Dia masih muda dan berupaya belajar menjadi salah satu striker tetap di Chelsea.

Dengan ini, Werner bisa berkompetisi dan bisa saja mengambil tempat untuk berada di lini depan. Selain itu, Frank Lampard tidak tutup mata. Werner dipercayakan sejak awal musim.

Werner sudah berhasil mengambil hati Frank Lampard. Dia bisa menjadi tandem yang cocok dengan Tammy Abraham di lini depan.

Bahkan untuk menopang keberadaan Tammy, Werner harus bermain agak di sisi kiri. Kalau tanpa Tammy, Werner mengisi posisi sentral. Hal ini tidak menjadi masalah. Werner malah berhasil beradaptasi dengan sistem yang diterapkan.

Melansir berita dari football.london (15/2/2020), Timo Werner menyatakan bahwa secara fisik dia sudah beradaptasi dengan Premier League. Werner memerhatikan bahwa di Liga Inggris, tim-tim cenderung memainkan bola-bola panjang.

Kendati demikian, Werner menilai bahwa seorang pemain akan menjadi kuat bila berhadapan dengan lawan-lawan yang kuat. Werner sementara berupaya membangun dirinya sebagai seorang striker yang disegani di Liga Inggris. Kecepatan dan ketahanan fisiknya menjadikan Werner sebagai seorang striker yang cukup ideal. 

Perlahan penampilan Werner itu mulai memberikan titik cerah di Liga Inggris. Dia sudah mengoleksi 4 gol dan 1 asis di Liga Inggris. Karena ini, setiap tim patut waspada pada performa yang mulai memanas.

Pernyataan Werner juga seolah menjadi peringatan bagi tim-tim yang akan menghadapi Chelsea. Werner sudah menemukan performa terbaik. Bahkan performa terbaiknya itu ditularkan saat dia berseragam De Panzer dalam laga internasional kontra Ukraina. Werner berhasil memboyong dua gol yang menyebabkan kemenangan Jerman (3-1).

Pekan depan, pemain yang terlahir pada 6 Maret 1996 ini akan kembali dari tugas negara dan beraksi lagi di Liga Inggris kontra Newcastle United. Dia pulang ke Stamford Bridge dengan memikul kekalahan telak bersama timnas dalam laga kontra Spanyol (0-6). 

Kekalahan itu bisa menjadi pelajaran dan dorongan bagi sang striker untuk tampil maksimal sekaligus mencari penghiburan dengan meraih hasil baik bersama Chelsea.

Salam Bola

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun