Mohon tunggu...
Donny Adi Wiguna ST MA CFP
Donny Adi Wiguna ST MA CFP Mohon Tunggu... Konsultan - CERTIFIED FINANCIAL PLANNER, Theolog, IT Consultant, Photographer, dan Guru bikin Kue dan Roti

Konsultan Perencana Keuangan di Bandung

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ketika PSI Walkout dari Paripurna DPRD Kota Bandung

30 November 2021   20:50 Diperbarui: 30 November 2021   21:38 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

DPRD Kota Bandung,
DI BELAKANG PINTU TERTUTUP

Selama ini semua Anggota Legislatif dari PSI menjadi teladan dalam hal kehadiran di rapat-rapat DPRD Kota Bandung. Selain hadir di dalam rapat, juga hadir di ruang kantor fraksi PSI-PKB, menjadi ruang terisi di antara banyak ruang kosong sehari-hari. Baru ketika Pandemi melanda dan diputuskan bahwa Gedung DPRD Kota Bandung tidak dipakai, para Anggota Legislatif bekerja dari rumah masing-masing, atau dari Kantor DPD PSI Kota Bandung.

Di manapun, keterbukaan dan transparansi kerja antar Dewan PSI dan para pendukung, misalnya tim Tenaga Ahli, mengalir dengan lancar. Permasalahan ditemukan dan diangkat, dibahas bagaimana hal tersebut berdampak kepada rakyat secara umum. Kadang pembahasan tentang Raperda, membahas dalam rangka menentukan sikap dan membangun Pandangan Umum. Kadang membahas pengawasan dan perilaku Eksekutif. Kini, membahas Anggaran.

Sayangnya, kebanyakan Pandangan Umum dan kritik serta koreksi yang dikemukakan hanya disimpan dalam laci. Kami pernah berdiskusi panjang lebar tentang Pandangan Umum mengenai pertanggungjawaban Walikota, ternyata dokumen yang semula diharapkan dibacakan itu kembali hanya masuk laci. Sebagai kelompok kecil, suara PSI seringkali diabaikan oleh Walikota dan parpol pemenang mayoritas kursi di DPRD Kota Bandung. Hal ini membuat kami semakin solid dan semakin dalam menganalisa kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Kota Bandung dan DPRD Kota Bandung.

Ketika Pandemi mulai terjadi di awal tahun 2020, kami menyadari ada tantangan yang lebih krusial. Pandemi adalah Bencana Alam, suatu musibah yang seharusnya ditanggapi secara khusus. Kenyataannya, demi melawan Pandemi kita semua melalui tahap-tahap Pembatasan Sosial, juga Pembatasan Kegiatan. 

Muncul New Normal dan pola hidup yang berubah drastis, berlangsung mulai dari pertengahan bulan Maret hingga sekarang, dengan model PPKM berlevel. Untuk masa Natal dan Tahun Baru 2022, Pemerintah sudah menetapkan PPKM Level 3 di seluruh Indonesia. Artinya, pembatasan masih berlaku, sementara kita melihat bahwa Pandemi Covid mengalami mutasi menjadi varian baru yang dikatakan lebih menular. Semoga tidak juga lebih mematikan.

Secara kemasyarakatan, ada masalah dalam segala hal. Bagaimana orang berbelanja, berdagang, telah berubah. Bagaimana orang bepergian, sistem tranportasi, berubah. Bagaimana orang sekolah, bagaimana orang bekerja, juga berubah. Banyak yang tidak bisa mengikuti perubahan, sehingga usahanya tutup. 

Banyak jalur distribusi barang bahan baku, bahan pembantu, bahan kemasan, serta alat produksi tersendat. Pengusaha yang mempunyai nilai stok besar, buru-buru mencairkan stoknya dengan harga murah -- kadang dibawah harga belinya -- supaya bisa pegang uang tunai. Sudah barangnya terjual, ia tidak mampu mengisi kembali stoknya, barang sudah tidak tersedia. Atau tersedia dengan harga jauh lebih tinggi.

Dalam keadaan demikian, kita semua mengalami dampak dari perubahan iklim. Terjadi curah hujan lebih tinggi, terjadi topan badai lebih sering. Terjadi banjir, pohon tumbang, dan genangan air yang tinggi meluas di Kota Bandung, termasuk di tempat yang dari dulu tidak pernah ada genangan. Hal ini juga menghambat transportasi, menghambat proses ekonomi yang beralih dari offline menjadi online. Jalanan menjadi rusak, saluran drainase lebih rusak lagi.

Kekacauan logistik menjadi penyebab utama terhentinya pengangkutan sampah, dan cuaca membuat penyelesaian persampahan menjadi lebih rumit. Air di TPS membawa sampah ke mana-mana. Dalam keadaan demikian, ada masalah dengan truk sampah, bahan bakarnya, dan orang-orangnya, kini dipindah dari PD Kebersihan menjadi bagian dari Dinas Lingkungan Hidup. Perubahan manajerial di tengah kondisi pelik ini tak urung menurunkan kinerja, sehingga lebih banyak lagi sampah tidak terangkut.

Kita semua mengalami hal-hal ini. Anggota Legislatif dari PSI bukan hanya menggumuli pasal demi pasal, anggaran demi anggaran di ruang DPRD yang nyaman, tetapi juga berusaha memahami apa yang terjadi di lapangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun