Mohon tunggu...
Doni Arief
Doni Arief Mohon Tunggu... Dosen - Faqir Ilmu

Pencari dan penikmat kebenaran paripurna

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meneladani Sosok Nabi Muhammad SAW melalui Peringatan Maulid

20 Oktober 2021   12:27 Diperbarui: 29 Juli 2022   18:52 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nabi Muhammad saw selama hidupnya digelari Al-'Amin baik oleh kawan maupun musuhnya, karena selama hidupnya Beliau selalu menunaikan janji atau kepercayaan yang telah diberikan kepadanya. Lawan dari amanah adalah khianat, maka umat Islam harus menjaga amanah kepada Alloh swt, Nabi Muhammad saw, dan kepada orang-orang yang ada di sekelilingnya. Alloh swt berfirman dalam Q.S Al-Anfal / 8 : 27 bahwa, "Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul serta janganlah kamu mengkhianati amanah yang dipercayakan kepadamu, sedangkan kamu mengetahui." 

Amanah kepada Alloh swt, maksudnya kita bertanggung jawab untuk melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya dalam kehidupan, Amanah kepada Nabi Muhammad saw, berarti kita harus meneladani dan menjadikan sunnahnya sebagai tata cara dalam kehidupan. Amanah kepada orang lain, berarti kita harus menunaikan kewajiban yang diberikan kepada kita dengan baik dan penuh tanggung jawab.

Sikap amanah sangat diperlukan dalam dunia kerja dan pergaulan sehari-hari. Ketika kita diberikan tanggung jawab, maka kita harus mengukur kapasitas diri kita untuk menerima tanggung jawab tersebut agar nantinya tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Apabila kita merasa sanggup menerima tanggung jawab tersebut, maka kita harus mengerjakan dan menyelesaikannya dengan profesional, detail dan teliti. Hubungan akan berjalan harmonis dan dinamis jika kita mampu menjaga amanah. Nabi Muhammad saw, bersabda: "Tunaikanlah amanah kepada orang yang memberikanmu amanah, dan jangan kamu mengkhianati orang yang mengkhianatimu." (HR. Abu Daud).

Komunikatif (Tabligh)

Tabligh artinya menyampaikan sesuatu. Hal yang disampaikan berupa mengajak kebenaran dan menolak keburukan ('amar ma'ruf nahi munkar). Setelah mengetahui kebenaran, tugas berikutnya adalah menyeru atau menyampaikan kepada orang lain tanpa harus menyembunyikannya. Untuk menyampaikan sesuatu kepada orang lain yang memiliki karakter dan pola pikir yang berbeda maka dibutuhkan bahasa komunikatif agar dapat dipahami atau diterima maknanya dengan baik. Alloh swt, berfirman dalam Q.S. At-Thaha / 20: 44, "Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang layyin (lemah lembut), Mudah-mudahan ia sadar atau takut."

Nabi Muhammad saw mengajarkan kepada kita untuk berkata-kata santun, lembut dan tidak menyinggung perasaan orang lain, bahkan kepada orang kafir sakalipun. Nabi Muhammad saw selalu menyesuaikan kapasitas pembicaraan sesuai dengan orang yang mendengarkannya (audiensi). Maka sangat penting dalam berkomunikasi agar pesan yang disampaikan (massage) dapat diterima dengan baik oleh pendengarnya, maka kita harus menyampaikannya dengan perkataan yang lembut dan santun (qaulan layyin).

Dengan demikian dalam berkomunikasi sudah seharusnya kita tidak menggunakan kata-kata mengejek atau kasar, menghindarkan intonasi suara yang merendahkan orang lain terutama bagi orang yang usianya lebih tua dari kita, selalu menghargai orang yang menjadi teman bicara, mengatur waktu kapan harus berbicara dan kapan harus mendengar, berbicara apa adanya tanpa harus mengubah nada dan susunan kata agar terlihat berwibawa dan berwawasan serta tidak memaksakan kemauan kita agar diterima orang lain. Apabila kita sudah berusaha maksimal untuk menyampaikan kebenaran kepada orang lain tetapi dia tidak mau menerimanya. 

Pada prinsipnya, tugas kita sudah selesai, karena semuanya sudah kita sampaikan kepadanya, maka tugas kita yang berikutnya adalah berdoa kepada Alloh swt agar hatinya dilunakkan untuk menerima kebenaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun