Sering mendaki gunung  dan  melewati lembah  tidak  membuat Ninja Hatori,berhak memproklamirkan diri sebagai pemandu wisata petualangan. Hatori harus ikut uji kompetensi, untuk mendapat sertifikat pemandu wisata petualangan.
Wisata petualangan menjadi pilihan dikembangkan,daerah yang terbatas fasilitas amenitas bagi wisatawan.Berbanding terbalik dengan kebutuhan,amenitas yang minimalis.Wisata petualangan membutuhkan, sumber daya manusia  dalam kapasitas maksimal.
Menjadi pemandu wisata (guide) apalagi guide wisata petualangan, tidak se glamour kelihatanya. Eksplorasi dan petualangan, adalah perjalanan mengandung resiko. Diperlukan pemandu yang kompeten,untuk menangani wisatawan petualang
Sebagai negara yang berpotensi menjadi surga wisata petualangan,penting banget untuk melakukan standarisasi  kompetensi SDM pemandu wisata petualangan.
Memberi lisensi atau sertifikasi bagi pemandu wisata gunung, punya tantangan tersendiri. Tidak seperti pemandu wisata masal, yang sudah punya Himpunan Pemandu wisata Indonesia sejak tahun 1988. Asosiasi pemandu gunung Indonesia baru berdiri pada 15 januari 2016. ASPGI bertujuan meningkatkan profesionalitas, pemandu gunung di Indonesia sesuai standar nasional maupun internasional. Lebih jelas tentang ASPGI bisa berkunjung disini
Diusia yang baru beberapa tahun ini, APGI sudah melakukan terobosan penting. Salah satunya dengan mengadakan pelatihan teknis dan uji kompetensi bagi pemandu gunung Indonesia.
Sebagai upaya mempersiapkan Sumatra Selatan, menjadi  tujuan wisata petualangan. Kebutuhan akan pemandu gunung berlisensi, sudah sangat mendesak. Sebagai Informasi sampai dengan April 2019, baru dua pemandu gunung sumsel yang mempunyai lisensi resmi Pemandu Gunung.
Para pemandu gunung di Sumatra Selatan, beruntung banget karena 24 April 2019 lalu, Kementrian Pariwisata dan Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia - mengadakan  Bimbingan Teknis dan  Sertifikasi Pemandu Gunung di Palembang.Â
Vita Cecilia - Ketua Umum APGIÂ - menjelaskan menjadi pemandu gunung profesional tidak cukup, hanya modal sering mendaki gunung. Harus ada dasar pengetahuan, yang mendasari setiap tindakan dilapangan.
Sofyan Arif Fesa - Ketua Divisi Sertifikasi APGIÂ menambahkan, untuk lolos serifikasi pemandu gunung, ada syaratnya.
Kang Aan yang  ganteng ini menjelaskan, adanya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang Pemandu Wisata Gunung.
SKKNI
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) pedoman baku yang diaplikasikan untuk kebutuhan industri jasa pemanduan.
 Memberikan gambaran sistematis tugas dan pekerjaan, serta persyaratan minimal tenaga kerja pemandu wisata gunung.
Syarat untuk mengikuti uji kompetensi pemandu gunungÂ
1. Telah berumur 18 tahun
2. Telah melakukan pemanduan gunung minimal dua kali
3. Mendaftarkan diri dengan mengisi Formulir Pendaftaran Keanggotaan dan menandatanganinya.
Kelengkapan administrasi yang dibutuhkanÂ
1. Telah mendaftar sebagai Calon Anggota APGI - Form registrasi APGI dapat diunduh disini
2. Usia minimal 18 tahun - Fotocopy KTP/SIM/Pasport 2 buah
3. CV (Curriculum Vitae) - CV dicetak di kertas HVS
4. Pendidikan minimal SLTP dengan 10 tahun pengalaman kerja.
  SMA dengan 1 tahun pengalaman kerja - copy ijazah terakhir
5. Â Pengalaman memandu dibuktikan dengan
- Surat tugas kepemanduan
- Foto / dokumentasi yang memperlihatkan kegiatan pemanduan
- Dokumen laporan sesuai dengan  jenjang  yang diinginkan
6. Pas foto berwarna 3x4, 4 buah
7. Wajib mengikuti Bimbingan Teknis -- copy sertifikat Bimbingan Teknis
8. Membayar biaya Bimtek dan sertifikasi
9. Surat rekomendasi dari asosiasi  DPP APGI
10. Mengisi surat permohonan pendaftaran
Penting - DOKUMEN PENDUKUNG
1. Surat Tugas (copy).Dengan kop surat resmi perusahaan dan ditanda tangani pejabat perusahaan yang berwenang. Minimal menyebutkan nama pemandu gunung, tujuan dan tanggal perjalanan.
2. Foto-foto, pemandu gunung bersama tamu. Misalnyafoto di puncak gunung ataupun yang menunjukkan kegiatan tertentu. (1-2 foto per perjalanan. Foto bisa dicetak di kertas HVS atau cetak foto)
3. Dokumen Perjalanan (copy)
a. Itinerary - Â Daftar/jadwal kegiatan selama tour
b. Kompilasi Data Peserta
c. Bukti korespondensi dengan peserta (email, facsimile, dsb)
4. Laporan Perjalanan (copy)
a. SIMAKSI, Tiket masuk Taman Nasional, Taman Wisata Alam atau sejenisnya
b. Daftar logistik, perlengkapan, rincian biaya perjalanan, dsb
Sama seperti tingkatan dalam pemandu wisata umum, pemandu wisata gunung juga berjenjang ( klaster) Muda - Madya - Ahli.
Semain tinggi klaster,semakin ketat persyaratanya.
KALSTER 1 : MUDA
2. Syarat kompetensi : Menguasai kompetensi pemandu gunung tingkat dasar, yang terdiri dari 9 unit kompetensi dan 25 elemen kompetensi.
3. Tingkatan kompetensi : Mengetahui, memahami dan menerapkan
4. Syarat pengalaman : Minimal 2 kali melakukan pemanduan gunung
5. Tingkat kesulitan gunung : Tingkat hiking/hill walking
6. Ruang lingkup kerja : Memandu gunung dibeberapa gunung di Indonesia
KLASTER 2 : MADYA
2. Syarat kompetensi : Menguasai kompetensi pemandu gunung tingkat menengah, yang terdiri dari 20 unit kompetensi dan 55 elemen kompetensi
3. Tingkatan kompetensi : mengetahui, memahami, menerapkan, menganalis dan mengevaluasi
4. Syarat pengalaman : Minimal 10 kali melakukan pemanduan gunung
5. Tingkat kesulitan gunung : Tingkat hiking/hill walking dan scrambling dengan penggunaan alat/teknik dasar pemanjatan
6. Ruang lingkup kerja : Memandu gunung di beberapa gunung di Indonesia
KLASTER 3 : AHLI
2. Syarat kompetensi : Menguasai kompetensi pemandu gunung tingkat mahir yang terdiri dari 20 unit kompetensi dan 66 elemen kompetensi
3. Tingkatan kompetensi : Mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan menciptakan
4. Syarat pengalaman : Minimal 20 kali melakukan pemanduan gunung
5. Tingkat kesulitan gunung : Tingkat hiking/hill walking, scrambling dan climbing (rock & snow/ice)
6. Ruang lingkup kerja : Memandu gunung disemua gunung di Indonesia
 50 peserta calon pemandu gunung muda, mengikuti bimtek dengan antusias.  Ternyata gak cuma penggiat wisata petualangan dari Sumatra Selatan,yang hadir. Beberapa  datang dari, Jambi dan Lampung.Â
Mereka bilang jarang sekali, ada program untuk upgrade kemampuan  profesional, dibidang pemandu wisata gunung. Jadi kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Iskandarsyah - dari Asdep  Pengembangan Wisata Alam( yang khusus datang dari Jakarta untuk  event ini) berharap bimtek dan sertifikasi bagi pemandu wisata gunung benar-benar berhasil guna dan berdaya guna. Tidak cuma untuk para pemandu tetapi ada kontribusi nyata pada kemajuan pariwisata di Sumatra Selatan.***Â