Mohon tunggu...
Donald Siwabessy
Donald Siwabessy Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kenali Penyesuaian Memasuki Masa Pensiun dan Kondisi yang Memengaruhinya

11 Mei 2024   22:34 Diperbarui: 12 Mei 2024   01:54 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memasuki Masa Pensiun, Kenali Penyesuaiannya (Sumber: Freepik.com)

"Masa pensiun tidaklah datang secara mendadak. Oleh karena itu, jika setiap orang mau mempersiapkan diri menyambutnya, mereka tidak akan kaget dengan perubahan hidup sehingga menjadi sakit-sakitan atau mengalami post power syndrome dan depresi."

Pengalaman menulis dua artikel Kompasiana sebelumnya dengan objek sorotan bahasan yang sama yaitu keberadaan orang lanjut usia, baik artikel bertajuk, "Membantu Orang Tua Berkondisi Emptynest" dan "Olahraga Bersama Sambil Menjalani Persaudaraan Melalui PORDB Cimahi", membawa keuntungan tersendiri bagi saya.

Keuntungan yang dimaksud adalah makin dikenalnya soal problematika masalah yang dihadapi oleh orang tua berusia lanjut.

Pengalaman berbincang dengan beberapa orang tua anggota organisasi PORDB Cimahi misalnya, dalam rangka menulis artikel bertajuk, "Olahraga Bersama Sambil Menjaga Persaudaraan Melalui PORDB Cimahi" tayang 06/05/2024. Turut mengkisahkan salah satu problem yang dihadapi yang menyita perhatian terkait usia lanjut. Adalah problem  soal bagaimana perubahan yang harus dijalani ketika memasuki masa pensiun.

Secara umum perubahan yang dihadapi para lanjut usia ini dalam masa pensiun adalah perubahan-perubahan secara fisik terkait kesehatan mereka yang menurun, juga perubahan-perubahan dalam soal peran yang dijalani.

Kedua perubahan tersebut kemudian menuntut sebuah upaya penyesuaian diri. Penyesuaian diri pada perubahan-perubahan yang dihadapi pada masa pensiun ini dalam psikologi perkembangan dikenal sebagai salah satu tugas pada masa usia lanjut.


Sebagai sebuah tugas pada masa usia lanjut tentu menandaskan bahwa upaya penyesuain ini begitu penting artinya.

Sebegitu penting artinya sehingga sering dikemukakan bahwa ketidak siapan menghadapi perubahan-perubahan tersebut sebagai akibat gagal atau tak dijalani baik tugas masa usia lanjut itu dapat berdampak gangguan kesehatan, sering sakit-sakitan ataupun mengalami gangguan psikis, seperti halnya post power syndrome dan depresi.

Meskipun demikian, tidak sedikit orang yang mampu menghadapi masa pensiunnya dengan baik karena telah mempersiapkan diri dengan kondisi tersebut, dengan kata lain sukses menjalani tugas tersebut.

Para Orang Tua Lanjut Usia Aktif Berolahraga (Sumber: PORDB Cimahi)
Para Orang Tua Lanjut Usia Aktif Berolahraga (Sumber: PORDB Cimahi)

Beberapa penyesuaian yang perlu dikenali dan dilakukan sebagai tugas pada masa usia lanjut, antara lain:

Pertama, penyesuaian terhadap aktivitas sosial. Aktivitas yang umum dilakukan misalnya meningkatkan dan mengembangkan ketrampilan yang dimililiki. Atau terlibat dalam organisasi khusus warga usia lanjut, semacam PORDB Cimahi yang saya bahas di artikel sebelumnya. 

Dalam organisasi semacam itu, mereka merasa sama, senasib dan sepenanggungan sehingga dapat sharing, dan berbagi rasa tentang apa yang juga dirasakan oleh anggota-anggota yang lain.

Kedua, penyesuaian terhadap pengelolaan keuangan. Dua hal yang dapat dilakukan, yaitu mengubah mengubah gaya hidup atau menambah penghasilan dengan kembali bekerja. Biasanya untuk yang kembali bekerja, mereka tidak menjalani pekerjaan senyaman pekerjaan yang dulu pernah dilakukan. Dalam kondisi ini, sudah tentu pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip kebutuhan lebih diutamakan dan bukan sekadar keinginan.

Ketiga, penyesuaian tehadap gaya hidup. Memasuki masa pensiun sudah barang tentu perubahan gaya hidup merupakan hal yang tak dapat ditawar. Kondisi keuangan dan kesehatan yang sudah jelas berbeda, menyebabkan hal itu tak terelakkan.

Keempat, penyesuaian diri terhadap kesehatan. Dalam hal ini, apa yang sering dilakukan adalah membiasakan diri untuk berperilaku sehat. Misalnya, dengan mengurangi makan makanan yang menjadi pantangan orang usia lanjut dan berusaha untuk melakukan olahraga ringan sesuai dengan usianya. Penyesuaian dalam hal ini saya temukan begitu disadari oleh para anggota PORDB Cimahi sebagaimana saya kisahkan diartikel sebelumnya.

Kelima, penyesuaian terhadap religiusitas. Memasuki usia pension biasanya para orang tua lanjut usia ini lebih mendekatkan diri pada Sang Pencipta, karena merasa bahwa waktunya "sudah lebih dekat" untuk menghadap-Nya.

Penyesuaian-penyesuaian yang dikemukakan sebelumnya tak dengan sendirinya dapat berlangsung dan berhasil baik. Penyesuaian demikian sering dipengaruhi oleh beberapa kondisi yang mempengaruhi berhasil tidaknya penyesuaian-penyesuaian tersebut. Kondisi-kondisi tersebut dapat dikemukakan, antara lain:

  • Bimbingan dan perencanaan prapensiun akan sangat berguna membantu proses penyesuaian diri ketika masa pensiun tiba.
  • Para pekerja yang pensiun secara sukarela (dini) akan lebih mampu menyesuaikan diri dibanding mereka yang merasa pensiun dengan terpaksa, terutama mereka yang masih ingin melanjutkan bekerja.
  • Kesehatan yang buruk pada masa pensiun memudahkan penyesuaian, sedangkan orang sehat mungkin cenderung melawan untuk melakukan penyesuaian diri. Hal ini karena orang dalam kondisi sakit menyadari bahwa dengan kondisi tersebut dirinya merasa tidak mampu untuk beraktifitas di kantor lagi. Kondisi ini saya saksikan dalam pengalaman bapak saya yang bergumul dengan penyakit jantung yang dideranya saat memasuki masa pensiun, dan itu mempengaruhi penyesuaiannya pada saat itu.
  • Adanya kontak sosial, baik dari keluarga, teman, juga tetangga, termasuk status pernikahan yang bahagia akan membuat para pensiunan mampu menyesuaikan diri dengan baik. Adanya kontak sosial membuat mereka tak merasa sendirian dan kesepian. Pernikahan yang sehat menjadi tempat yang baik untuk mencurahkan isi hati terutama untuk hal-hal yang sifatnya pribadi.
  • Semakin sedikit perubahan yang harus dilakukan terhadap kehidupan semasa pensiun, semakin baik penyesuaian diri dapat dilakukan. Hal ini karena para pensiunan merasa tak ada perbedaan ketika dirinya masih aktif berkarya dengan ketika masa pensiun tiba.

Masa pensiun tidaklah datang secara mendadak. Oleh karena itu, jika setiap orang mau mempersiapkan diri menyambutnya, mereka tidak akan kaget dengan perubahan hidup sehingga menjadi sakit-sakitan atau mengalami post power syndrome dan depresi.

Sebaliknya, mereka dapat menjalani masa pensiunnya dengan tenang dan bahagia. Maka tak ada salahnya mempersiapkan masa pensiun sedini mungkin, demi menyonsong hari tua dengan penuh bahagia.[]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun