Mohon tunggu...
Iwan Berri Prima
Iwan Berri Prima Mohon Tunggu... Pejabat Otoritas Veteriner

Dokter Hewan | Pegiat Literasi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Urgensi Dana Desa dalam Mendukung Ketahanan Pangan sektor Peternakan

5 Februari 2025   05:39 Diperbarui: 5 Februari 2025   21:28 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Salah Satu Peternakan ayam petelur di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri (sumber: Dokumentasi Pribadi)

Sektor peternakan di Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang ketahanan pangan, baik secara nasional maupun lokal. Namun, sektor ini menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan akses terhadap teknologi, minimnya pelatihan bagi peternak, serta kurangnya dukungan finansial (anggaran) untuk mengembangkan usaha. 

Dana Desa yang merupakan salah satu kebijakan pemerintah untuk mendorong pembangunan di tingkat desa, dapat menjadi salah satu solusi untuk memperkuat sektor peternakan, khususnya dalam menciptakan ketahanan pangan berbasis peternakan yang lebih mandiri dan berkelanjutan. 

Kondisi Sektor Peternakan di Indonesia

Sektor peternakan di Indonesia berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan, terutama dalam penyediaan protein hewani. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2021, kontribusi sektor peternakan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai sekitar 3,39%. 

Selain itu, sektor peternakan juga menyediakan lapangan pekerjaan bagi lebih dari 10 juta orang yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Namun, sektor ini masih menghadapi beberapa tantangan besar yang menghambat potensi pemanfaatannya secara optimal.

Salah satu tantangan utama adalah ketergantungan terhadap impor bahan pangan hewani, terutama daging sapi dan ayam. Indonesia mengimpor sebagian besar kebutuhan daging sapi, yang pada tahun 2020 tercatat mencapai 200.000 ton, yang setara dengan sekitar 20% dari total konsumsi daging sapi nasional. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun potensi sektor peternakan dalam negeri cukup besar, ketahanan pangan sektor ini masih rapuh, tergantung pada impor. 

Dalam menghadapi tantangan ini, penting bagi pemerintah untuk mengoptimalkan penggunaan Dana Desa guna mengembangkan potensi peternakan lokal yang bisa mendukung ketahanan pangan secara mandiri.

Ilustrasi Salah Satu Peternakan ayam petelur di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri (sumber: Dokumentasi Pribadi)
Ilustrasi Salah Satu Peternakan ayam petelur di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri (sumber: Dokumentasi Pribadi)

Potensi Dana Desa dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan

Dana Desa merupakan sumber pembiayaan yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan untuk desa-desa di seluruh Indonesia. Sejak diluncurkan pada tahun 2015, Dana Desa telah memberikan dampak yang signifikan dalam pembangunan infrastruktur desa, meningkatkan akses layanan dasar, serta mendukung pemberdayaan masyarakat. 

Pada tahun 2025, anggaran Dana Desa diperkirakan mencapai Rp 70 triliun, yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan, termasuk pengembangan sektor peternakan di tingkat desa.

Penggunaan Dana Desa untuk sektor peternakan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada peternak lokal agar mereka dapat mengelola usaha peternakan dengan lebih efisien dan berkelanjutan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun