Mohon tunggu...
Iwan Berri Prima
Iwan Berri Prima Mohon Tunggu... Dokter - Pejabat Otoritas Veteriner

Seorang Dokter Hewan | Diidentifikasi oleh Google sebagai Pengarang | Pejabat Eselon III di Pemda

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lima Tip Membeli Hewan Kurban yang Perlu Diketahui

13 Mei 2023   14:54 Diperbarui: 13 Mei 2023   14:58 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Hewan Ternak (Sumber: Dok. Pri)

Tidak terlalu lama lagi, umat muslim di seluruh dunia akan kembali merayakan Hari Raya Idul Adha. Sembari menanti penetapan resmi dari Pemerintah, jika tidak ada perubahan, Idul Adha tahun ini jatuh pada hari Kamis, tanggal 29 Juni 2023.

Dalam pelaksanaannya, Hari raya yang dikenal dengan hari raya kurban ini juga memiliki banyak hikmah. Bukan hanya merupakan perayaan yang bersifat seremonial semata, namun, ternyata mengandung beragam makna seperti makna pengurbanan dan makna saling berbagi.

Bagi umat muslim yang telah mampu, ia diwajibkan untuk menunaikan ibadah haji dan juga menyembelih hewan kurban. Hewan ini kemudian dagingnya kelak diberikan kepada masyarakat sebagai bagian dari sikap saling berbagi.

Oleh sebab itu, disinilah salah satu hikmah sosial dari perayaan idul adha setiap tahunnya. Bisa jadi, Orang yang berkategori tidak mampu, mungkin merasakan enaknya daging sapi dan atau daging kambing (simbol makanan mewah) hanya pada saat momentum lebaran Idul kurban ini.

Pentingnya Kesehatan Hewan Kurban

Mengingat bahwa hewan kurban merupakan hewan yang nantinya akan dikonsumsi masyarakat luas, maka kesehatan hewan kurban menjadi syarat mutlak sebagai sah tidaknya sebagai hewan kurban. Karena, jangan sampai, gara-gara mengkonsumsi daging kurban, justru menimbulkan persoalan penyakit pada masyarakat.

Terdapat lima tip yang perlu diperhatikan masyarakat tatkala memilih hewan untuk dijadikan sebagai hewan kurban:

Pertama, libatkan dokter hewan dilingkungan sekitar anda untuk diminta pendapatnya dalam menentukan atau mencari hewan kurban. Mengenai hal ini jangan ragu, karena Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PB PDHI) biasanya setiap tahunnya menerbitkan edaran agar dokter hewan di seluruh Indonesia untuk turut serta melakukan pengabdiannya dalam membantu masyarakat untuk mendapatkan atau memilihkan hewan kurban yang sehat dan sesuai syariah hewan kurban.

Bagi dokter hewan yang melakukan tindakan itu, akan diberikan sejumlah kredit poin SKP yang bermanfaat untuk memperpanjang pengurusan STR dokter hewan dari PB PDHI melalui PDHI Cabang di seluruh Indonesia.

Kedua, jika disekitar anda tidak ada dokter hewan atau tidak ada dokter hewan yang bisa diminta pendapatnya, pastikan memilih hewan kurban yang telah diperiksa oleh dokter hewan berwenang (dokter hewan pemerintah) di kabupaten/kota setempat. Biasanya, hewan yang telah diperiksa akan diberi tanda SL (sehat dan layak) dan atau diberi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Khusus SKKH, tanyakan atau minta langsung ke penjual hewan kurban. Karena mendapatkan hewan kurban yang sehat merupakan hak pembeli dan pembeli berwenang untuk meminta bukti hasil pemeriksaan dokter hewan atas hewan yang akan dibelinya.

Ketiga, belilah hewan di tempat penjualan hewan kurban yang terpercaya. Hindari pembelian secara online dan tidak jelas. Karena beberapa kasus, pembelian hewan kurban yang tidak jelas, justru berakhir dengan penipuan.

Hal ini sebagaimana pernah terjadi pada tahun 2022 yang lalu di kota Bukittinggi, Sumatera Barat, tepatnya di Kelurahan Campago Ipuh Kecamatan Mandiangin Koto Selayan. Bahkan, penipuan pembelian sapi kurban ini menjadi kasus besar yang baru pernah terjadi di Kota Bukittinggi. Dilaporkan sejumlah masjid dan mushala mengalami kerugian ratusan juta rupiah karena telah memberikan uang pembelian sapi, tetapi hewan kurban itu tidak kunjung datang hingga hari penyembelihan.

Oleh karena itu, membeli ditempat langganan jauh lebih baik dan dapat memperkecil peluang kemungkinan penipuan.

Keempat, jangan membeli hanya karena harganya murah. Sebagai pembeli, kita sebaiknya dalam mencari hewan kurban jangan karena murahnya, namun belilah sesuai dengan kemampuan terbaik. Berikan hewan kurban yang gemuk dan terpilih. Paling baik diantara yang baik.

Jika ada penawaran harga hewan kurban yang diluar pasaran, sebaiknya selidiki terlebih dahulu, jangan buru-buru membelinya. Karena biasanya harga pada hewan ternak menentukan performa hewan yang dijual. Semakin mahal, semakin yang terbaik.

Kelima, jangan membeli hewan kurban di satu lokasi penjual. Jika kita membutuhkan hewan kurban lebih dari satu ekor, Sebaiknya, belilah hewan kurban dengan penjual yang berbeda. Apalagi jika biaya transportasi pengantaran ditanggung oleh penjual.

Terkait pendapat ini, Ada dua alasan yang patut dipertimbangkan, pertama, kita berbagi rezeki. Dengan membeli di beberapa tempat yang berbeda, sejatinya kita telah berbagi rezeki dengan penjual lainnya. Semoga dengan cara ini, tidak ada penjual yang tidak laku untuk menjual hewan ternaknya.

Kedua, alasan kesehatan. Jika kita membeli di satu tempat, seandainya terdapat kasus penyakit, kemungkinan hewan akan mengalami sakit atau kematian dapat terjadi secara bersamaan. Meski jarang terjadi, namun potensi ini bisa menjadi ancaman. Bayangkan, tatkala satu kandang tertular penyakit, dan semua terkena, maka semua hewan akan batal menjadi hewan kurban. Apalagi, kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) belum usai di negeri ini. Ditambah lagi, kasus penyakit LSD (Lumpy Skin Disease) dan anthraks juga kasusnya masih menjadi ancaman serius bagi hewan ternak. 

Demikian, semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun