Mohon tunggu...
Iwan Berri Prima
Iwan Berri Prima Mohon Tunggu... Dokter - Pejabat Otoritas Veteriner

Seorang Dokter Hewan | Diidentifikasi oleh Google sebagai Pengarang | Pejabat Eselon III di Pemda

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lima Tip Membeli Hewan Kurban yang Perlu Diketahui

13 Mei 2023   14:54 Diperbarui: 13 Mei 2023   14:58 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Hewan Ternak (Sumber: Dok. Pri)

Hal ini sebagaimana pernah terjadi pada tahun 2022 yang lalu di kota Bukittinggi, Sumatera Barat, tepatnya di Kelurahan Campago Ipuh Kecamatan Mandiangin Koto Selayan. Bahkan, penipuan pembelian sapi kurban ini menjadi kasus besar yang baru pernah terjadi di Kota Bukittinggi. Dilaporkan sejumlah masjid dan mushala mengalami kerugian ratusan juta rupiah karena telah memberikan uang pembelian sapi, tetapi hewan kurban itu tidak kunjung datang hingga hari penyembelihan.

Oleh karena itu, membeli ditempat langganan jauh lebih baik dan dapat memperkecil peluang kemungkinan penipuan.

Keempat, jangan membeli hanya karena harganya murah. Sebagai pembeli, kita sebaiknya dalam mencari hewan kurban jangan karena murahnya, namun belilah sesuai dengan kemampuan terbaik. Berikan hewan kurban yang gemuk dan terpilih. Paling baik diantara yang baik.

Jika ada penawaran harga hewan kurban yang diluar pasaran, sebaiknya selidiki terlebih dahulu, jangan buru-buru membelinya. Karena biasanya harga pada hewan ternak menentukan performa hewan yang dijual. Semakin mahal, semakin yang terbaik.

Kelima, jangan membeli hewan kurban di satu lokasi penjual. Jika kita membutuhkan hewan kurban lebih dari satu ekor, Sebaiknya, belilah hewan kurban dengan penjual yang berbeda. Apalagi jika biaya transportasi pengantaran ditanggung oleh penjual.

Terkait pendapat ini, Ada dua alasan yang patut dipertimbangkan, pertama, kita berbagi rezeki. Dengan membeli di beberapa tempat yang berbeda, sejatinya kita telah berbagi rezeki dengan penjual lainnya. Semoga dengan cara ini, tidak ada penjual yang tidak laku untuk menjual hewan ternaknya.

Kedua, alasan kesehatan. Jika kita membeli di satu tempat, seandainya terdapat kasus penyakit, kemungkinan hewan akan mengalami sakit atau kematian dapat terjadi secara bersamaan. Meski jarang terjadi, namun potensi ini bisa menjadi ancaman. Bayangkan, tatkala satu kandang tertular penyakit, dan semua terkena, maka semua hewan akan batal menjadi hewan kurban. Apalagi, kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) belum usai di negeri ini. Ditambah lagi, kasus penyakit LSD (Lumpy Skin Disease) dan anthraks juga kasusnya masih menjadi ancaman serius bagi hewan ternak. 

Demikian, semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun