Mohon tunggu...
Daniel Rahulta
Daniel Rahulta Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Musim Panas Kala Itu

11 Agustus 2020   22:55 Diperbarui: 11 Agustus 2020   22:48 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

musim panas kala itu aku memilih untuk berdiam,

duduk dan bersantai di pundak mataku.

aku terkesima pada kata kataku sendiri,

benarkah aku bersantai pada pundak mataku

atau malah pundak mataku yang sedang duduk dan nyaman.

Adapun debu tanah tidak dapat mengganggu kenyamanannya,

setetes air tidak dapat membasahinya, walaupun bara

dapat menggertaknya namun itu terlalu naif, sedang masih ada

prajurit lain yang akan menahannya. itulah aku,

sesantai ini masih bisa membayangkan itu. andaikan saja,

bayangan ini dapat berubah menjadi alunan melodi

akan ku ajak kau menikmatinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun