Mohon tunggu...
Djohan Suryana
Djohan Suryana Mohon Tunggu... Administrasi - Pensiunan pegawai swasta

Hobby : membaca, menulis, nonton bioskop dan DVD, mengisi TTS dan Sudoku. Anggota Paguyuban FEUI Angkatan 1959

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Gerimis yang Tidak Berhenti

17 Juni 2020   08:49 Diperbarui: 17 Juni 2020   08:39 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gerimis yang jatuh berserakan

awan hitam hanya mengancam, nun disana

sementara debu bergelimpangan

sambil membalut luka yang tak pernah sembuh

Makin dalam saja nafas terbenam 

dalam genangan yang berlapis-lapis

tanpa berani menatap langit

sebab deritanya sudah melilit bumi

Dan ketika orang itu lewat sambil tersedu

tiada airmata tersisa lagi

sebab baru saja suaminya dikuburkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun