Mohon tunggu...
Jalu Wintang
Jalu Wintang Mohon Tunggu... Lainnya - A man who always thirst for knowledge

Tuliskan setiap jejak langkah dalam hidupmu atau kau akan hilang dalam pusaran zaman

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menghapus Sekat Jurusan di SMA Sama Saja Mengurangi Nalar Kritis Peserta Didik, Benarkah?

20 Januari 2022   22:22 Diperbarui: 22 Januari 2022   12:04 7049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi siswa SMA mengerjakan UNKP. (KOMPAS.com/ALBERTUS ADIT)

Tidak seperti dulu yang pada saat masih ada penjurusan IPA, IPS, maupun Bahasa, mata pelajaran yang dapat diampu peserta didik terbatas sesuai dengan ranah jurusannya. 

Anak IPA akan belajar Fisika dan kawan-kawannya, begitu pula dengan anak IPS yang belajar sejarah dan kawan-kawannya dan anak bahasa. 

Di zaman saya dulu ada program yang disebut Lintas Minat. Konsepnya, setiap anak bisa belajar mata pelajaran di luar jurusannya. Semisal saya yang jurusan IPA bisa belajar mapel ekonomi atau sejarah. Begitu juga di jurusan lainnya. 

Program ini sebenarnya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan wawasannya di bidang studi lain. 

Namun faktanya, program ini justru malah menambah beban bidang studi setiap peserta didik. Pengetahuan memang bertambah, tapi beban serta tuntutan belajarnya juga semakin bertambah.

Akhirnya, keluarlah kebijakan kurikulum prototipe ini. Setiap peserta didik SMA dibebaskan untuk memilih mata pelajaran yang sesuai dengan minatnya. 

Mereka bisa mata pelajaran apapun tanpa memikirkan apakah mata pelajarannya masuk ranah IPA, IPS, atau bahkan Bahasa. 

Setiap peserta didik bisa mengkombinasikannya sendiri. Namun, berdasarkan kebijakan kurikulum yang baru ini, pemilihan mata pelajaran tidak bisa serta merta karena iseng, ikut-ikutan teman, atau dipilih suka-suka saja.

Rencananya, program yang dilakukan secara bertahap ini menekankan bahwa pemilihan mata palajarannya didasarkan pada minat bakat dan pilihan karier peserta didik setelah lulus sekolah nanti. 

Sebagai contoh, si A bercita-cita menjadi dokter, maka mereka bisa mengambil mata pelajaran yang bersinggungan langsung dengan dunia kesehatan, seperti biologi, kimia, dan sejenisnya. 

Lalu, contohnya si B bercita-cita menjadi pebisnis, maka mata pelajaran yang diambil harus bersinggungan dengan dunia bisnis, seperti ekonomi, akuntansi, dan sejenisnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun