Rumor bakal masuknya Sandiaga sebagai perwakilan oposisi masuk ke bursa calon menteri semakin nyaring terdengar. Selain dalam rangka rekonsiliasi dan kompromi, karakter Sandi juga tampaknya cocok untuk bekerja di bawah Jokowi, dan berpotensi besar untuk menjadi penerus beliau lima tahun mendatang. Beberapa Kompasianers bahkan sudah membahasnya dalam tulisan yang ditayangkan selama seminggu terakhir. Namun tentunya tidak sembarangan kementerian yang bakal ditawarkan kepada beliau.Â
Untuk memegang posisi menteri, tentu tidaklah cukup hanya menjadi perwakilan partai saja, tapi juga harus memiliki latar belakang dan pengalaman yang mumpuni di bidangnya. Hal ini penting agar kabinet dapat berjalan sesuai visi misi presiden dan bisa bekerja sama dengan kementerian dan lembaga lain terkait, tidak sekedar bagi-bagi kursi semata.
Lalu, posisi menteri apakah yang cocok buat Sandiaga?
Melihat latar belakangnya sebagai pengusaha, ada beberapa kementerian yang cocok dipimpin oleh Sandiaga, antara lain:
1. Kementerian Perdagangan
Keberadaan Sandiaga di kementerian ini diharapkan dapat menyeimbangkan defisit perdagangan yang selalu berada pada posisi negatif, artinya lebih banyak impor daripada ekspor. Sandiaga harus mampu memperketat produk impor yang masuk dan meningkatkan ekspor barang dari Indonesia ke negara lain. Hal ini juga diperlukan untuk memperkuat mata uang Rupiah yang tak pernah menguat signifikan, salah satunya karena defisit perdagangan yang semakin melebar.
2. Kementerian Perindustrian
Posisi Sandiaga di Kementerian Perindustrian diharapkan dapat memacu pertumbuhan produk dalam negeri, serta melobi para industriawan besar untuk kembali membuka pabriknya di Indonesia. Beberapa tahun belakangan ini banyak perusahaan yang memindahkan pabriknya ke luar Indonesia karena lebih murah biaya buruh dan transportasinya. Oleh karena itu Sandiaga diperlukan untuk menarik kembali industri-industri besar yang kadung membuka pabriknya di luar untuk kembali berinvestasi di Indonesia.
3. Kementerian Koperasi dan UKM
Niat Sandiaga untuk memajukan kewirausahaan di Indonesia patut diapresiasi dengan mengangkatnya menjadi Menkop UKM. Ide-ide beliau untuk mendorong tumbuhnya wirausaha dapat disalurkan melalui berbagai program dalam kementerian tersebut. Apalagi basis Sandiaga sebagai pengusaha tentu dapat menularkan pengalamannya mengelola perusahaan tentu berguna dalam mengembangkan ribuan start-up baru di negeri ini. Dengan menjadi menteri, OK-OCE tidak sekedar menjadi slogan belaka tapi bisa langsung dieksekusi mengingat anggarannya lebih besar dan lebih leluasa ketimbang sewaktu masih di DKI Jakarta.
4. Kementerian ESDM
Bidang usaha yang digeluti Sandiaga sebagian besar berbasis pertambangan sehingga sedikit banyak beliau sudah tahu seluk beluknya. Keberadaan Sandi di ESDM diharapkan dapat meningkatkan efisiensi penggunaan sumberdaya alam untuk menjadi energi pembangkit listrik serta melakukan diversifikasi usaha tambang yang ramah lingkungan. Selama ini usaha pertambangan cenderung mengabaikan lingkungan sekitarnya sehingga menyebabkan terjadinya bencana akibat lahan bekas pertambangan yang tidak dikelola dengan baik.
5. Kementerian Pemuda dan Olahraga
Walau tidak ada kaitannya dengan latar belakang sebagai pengusaha, namun hobi Sandiaga berolahraga terutama jogging dan renang bisa menjadi jalan untuk memimpin kementerian tersebut. Apalagi usianya dan penampilannya yang masih muda tentu cocok untuk menggerakkan kegiatan olahraga di tanah air yang masih lesu pasca Asian Games lalu.
* * * *
Apakah kementerian lain tidak cocok buat Sandiaga? Bisa-bisa saja sih, toh itu hak prerogatif presiden, seperti misalnya Kementerian BUMN, atau Menko Perekonomian, bahkan bisa saja Menteri Perhubungan atau Tenaga Kerja. Tapi basisnya pada hal-hal praktis seputar dunia usaha sebaiknya jangan dihadapkan pada hal-hal baru karena butuh waktu lagi untuk belajar seperti beberapa menteri Kabinet Kerja sekarang yang terkena reshuffle karena terlambat untuk memahami persoalan yang terjadi di kementeriannya.
Lagipula Jokowi sudah tidak ada beban lagi untuk lima tahun mendatang dan butuh orang yang mampu berlari cepat untuk mengimbangi beliau. Sandi tampaknya cocok dengan pola kerja yang diterapkan Jokowi, cepat, tepat, muda, dan bersemangat. Kemampuannya blusukan sudah teruji ke lebih dari 1500 lokasi saat kampanye dulu, dan sudah memiliki peta permasalahan untuk diselesaikan apabila benar-benar menjadi menteri nantinya.
Memang potensi conflict of interest pasti ada, apalagi bila menyangkut perusahaan yang dipimpinnya. Namun Sandi bisa belajar dari menteri lain seperti Susi Pudjiastuti yang mundur dari perusahaannya untuk menghindari potensi tersebut. Lagipula ini menjadi ujian sebelum benar-benar menjadi calon RI-1, sebagaimana telah dilakukan para pendahulunya seperti SBY yang pernah jadi menteri di era Megawati, atau Habibie di era Soeharto.