Mohon tunggu...
Divasya Permata Vindra
Divasya Permata Vindra Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Diponegoro

Menulis untuk mengarungi dunia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa KKN Undip Gagas Program Inovasi Makanan MP-ASI dan PMT Gadon Ikan Wader di Desa Genukharjo dalam Upaya Pencegahan Stunting

1 Februari 2025   13:00 Diperbarui: 3 Februari 2025   23:53 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama Ibu-ibu PKK Pada Kegiatan Pelatihan Pembuatan PMT (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2025)

Genukharjo, Wonogiri (01/02/2025) – Dalam upaya pencegahan tingginya angka stunting pada anak di desa Genukharjo, mahasiswa tim KKN I Undip menggagas program kerja yang berinovasi untuk membuat makanan MP-ASI dan PMT yang tinggi protein dengan memanfaatkan komoditas perikanan lokal desa seperti ikan wader.

Pada 8 Januari lalu, Tim KKN I 2024/2025 resmi diterjunkan ke desa sekitaran Jawa Tengah sebagai bentuk pengabdian terhadap masyarakat. Terdapat total 2.232 mahasiswa yang aktif mengabdi tersebar di banyak daerah.

Salah satu desa yang terpilih dalam program KKN ini adalah desa Genukharjo. Desa yang tepatnya berada di Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, memiliki potensi tinggi seperti di sektor pertanian dan peternakan. Hal ini dikarenakan mata pencaharian utama masyarakat di desa ini adalah petani dan peternak. Selain itu, sektor UMKM di desa ini pun juga sedang berkembang.

Namun, dibalik potensi desa yang melimpah, pemanfaatan setiap potensi di setiap sektor belum maksimal dilakukan oleh Masyarakat di desa tersebut. Bahkan, terdapat masalah desa yang harus dihadapi oleh Tim I KKN Undip kali ini. Di antara lain adalah tingginya angka stunting pada anak dan maraknya wabah PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) yang mengancam ternak warga.

Sebab itu, tim yang diturunkan untuk membantu desa Genukharjo ini memiliki salah satu program kerja yang berfokus mencegah stunting pada anak. Para mahasiswa yang bekerja sama untuk menjalankan program ini adalah mahasiswa Sastra Inggris Divasya Permata Vindra, mahasiswa Ilmu Gizi Angelica Janice Meilani, mahasiswa Manajemen dan Administrasi Logistik Galuh Puri Andini, serta mahasiswa teknik mesin Anfasa Ramdhan. Meskipun hasil signifikan tidak akan langsung terlihat, namun jika pemberian makanan inovasi dari tim ini rajin dikonsumsi, maka hasil tumbuh kembang pun akan mulai terlihat.

Inovasi tersebut adalah makanan MP-asi tinggi protein dari pemanfaatan potensi lokal daerah. Makanan tersebut merupakan Gadon yang terbuat dari ikan wader.

Foto Pelatihan Pembuatan Makanan PMT Gadon Ikan Wader Bersama Ibu-ibu PKK (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2025)
Foto Pelatihan Pembuatan Makanan PMT Gadon Ikan Wader Bersama Ibu-ibu PKK (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2025)

Manfaat Ikan Wader

Ikan wader atau Rasbora sp. merupakan salah satu komoditas perikanan yang melimpah di desa Genukharjo. Meskipun berukuran kecil, ikan wader menyimpan banyak manfaat di dagingnya. Zat gizi yang terkandung memiliki protein yang tinggi dan kaya akan omega-3. Masing-masing punya manfaat yang besar bagi perkembangan tumbuh anak dan baik untuk peningkatan fungsi dan perkembangan saraf dan otak anak.

Menurut penelitian mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur (2024), ikan wader memiliki kandungan 0,5 – 2,27 gram asam lemak omega-3 dan 14,88 – 20 gram kadar protein. Gizi tambahan lainnya seperti zat besi yang dapat mencegah anemia karena memiliki komponen zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk mensintesa hemoglobin, dan kalsium yang berguna untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi anak.

Selain ikan wader menjadi salah satu potensi lokal desa Genukharjo, tingginya kandungan gizi dari ikan ini menjadikan ikan wader pilihan pangan yang baik untuk anak dan ibu hamil.

Produk Gadon Ikan Wader

Program kerja yang diusulkan oleh Tim I KKN Undip 2025 Desa Genukharjo adalah inovasi MP-ASI (Makanan Pendamping ASI) untuk bayi 9 bulan dan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) untuk anak > 1 tahun dengan membuat makanan berupa gadon yang mengkombinasikan ikan wader yang tinggi protein dengan bahan-bahan kaya gizi lainnya seperti putih telur dan tahu.

Hasil Jadi Gadon Ikan Wader Setelah Matang (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2025)
Hasil Jadi Gadon Ikan Wader Setelah Matang (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2025)

Inovasi ini diupayakan sebagai makanan PMT pengganti kacang hijau agar orang tua dan anak dapat menu yang lebih bervariasi dan tambahan protein hewani tinggi yang membuat presentase keberhasilan dalam pencegahan stunting pada anak lebih besar.

Sejalan dengan tujuan tim yang berupaya mencegah stunting, tim KKN berkreasi membuat makanan MP-ASI dan PMT bergizi tinggi yang murah dan mudah. Selain itu, cara pembuatan yang dimasak dengan cara dikukus juga membuat produk makanan ini lebih sehat.

Setelah tim menyatakan gagasan program kerja di balai desa, para anggota perangkat desa dan arisan PKK menyambut baik program kerja ini dan antusias terhadap pelaksanaan latihan pembuatan gadon ikan wader kepada ibu-ibu kader Posyandu yang resmi dilaksanakan pada tanggal 30 Januari lalu.

Selain membahas tata cara pembuatan produk gadon, pada kegiatan ini mahasiswa Anfasa Ramadhan juga mensosialisasikan program kerjanya terkait pemakaian alat alat makan yang berstandar food grade. Hal ini ditujukkan untuk mengurangi risiko kontaminasi makanan berbahaya yang dapat menyebabkan keracunan atau penyakit serius.

Ada pula mahasiswa Galuh Puri Andini yang menginisiasi program kerja pengembangan sistem pengemasan dengan cara vakum dan sealing. Pengadaan pelatihan pengemasan ni bertujuan untuk penyimpanan produk untuk meningkatkan efisiensi, menjaga kualitas produk, serta memperpanjang masa simpan.

Lewat pengadaan program kerja inovasi makanan PMT, diharapkan kegiatan ini dapat mencegah masalah stunting pada anak melalui peningkatan kesadaran gizi, edukasi pola asuh yang tepat, serta pemantauan tumbuh kembang secara berkala.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun