Sayangnya, masih banyak orang yang memandang sebelah mata para single parent. Ada yang melontarkan candaan tak penting, ada pula yang meremehkan seolah mereka hanyalah "sisa" dari keluarga yang tidak utuh. Padahal, setiap langkah mereka justru menunjukkan keteguhan yang patut dihormati.
Aku pun belajar bahwa stigma itu tidak pernah sebanding dengan kenyataan. Single parent bukanlah sosok yang lemah, melainkan mereka yang mampu berdiri tegak meski tanah di bawah kakinya sering berguncang.
Mereka tidak butuh belas kasihan, yang mereka butuhkan adalah penghargaan dan ruang untuk dihargai sebagai manusia seutuhnya.
Semoga kisah ini bisa membuka mata—bahwa di balik kesunyian mereka ada cinta yang begitu dalam, keberanian yang tak tergoyahkan, dan anak-anak yang tumbuh dengan penuh kebaikan.
Jika dunia sering menilai dari kekurangan, lihatlah ibu tunggal dari kelebihannya. Mereka adalah bukti bahwa kehilangan bukan akhir segalanya, melainkan awal dari cinta yang diuji dan terbukti bertahan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI