Mohon tunggu...
Muhammad Diponegoro
Muhammad Diponegoro Mohon Tunggu... Lainnya - Sesekali menulis dan merekam

Perantau

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Circuit Breaker, Usaha Selanjutnya Pemerintah Singapura Meminimalisir Pandemi Covid-19

7 April 2020   09:51 Diperbarui: 10 April 2020   08:22 4441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diketahui mulai hari ini, Selasa, 7 April 2020, peraturan baru dengan istilah Circuit Breaker diberlakukan.  Tiga aturan itu adalah:

Pertama, mulai hari ini, seluruh perkantoran di Singapura tidak boleh beroperasi, kecuali layanan penting dan sektor di bidang ekonomi prioritas. Semua pekerja mesti melakukan pekerjaannya dari rumah. "Jika bisnis kalian tidak ada dalam daftar layanan penting, maka kalian harus telecommute 100 persen atau hentikan pekerjaan kalian (di kantor).Tidak ada cara lain selain kedua hal ini.” Tegas Menteri Pembangunan Nasional, Lawrence Wong (5 April).

Kedua, kegiatan belajar dan mengajar di sekolah, kampus,  akan ditutup mulai tanggal 8 April 2020 hingga 4 Mei 2020. Proses pendidikan sepenuhnya akan dialihkan ke rumah. Selama kebijakan ini berlangsung, pihak sekolah atau pun kampus akan memberikan dukungannya melalui instruksi, perangkat digital, dan  juga akses internet kepada siswanya.

“Sepanjang periode ini, siswa kami dapat mengandalkan dukungan dari guru dan personil sekolah lainnya yang akan terus bekerja dari rumah atau dari sekolah. Staf sekolah juga akan terus melakukan kontak rutin dengan mereka dan orang tua mereka, "Ujar Menteri Pendidikan Singapura Ong Ye Kung.

Ketiga, pergerakan masyarakat di Singapura dibatasi oleh pemerintah. Bagi individu yang tinggal di sini, mereka tidak diizinkan untuk membuat kerumunan dan kunjungan ke rumah orang, yang bukan merupakan keluarga.

Selain itu, tempat-tempat berkumpul juga diminta oleh pemerintah untuk segera ditutup. Baik itu  mal, museum, pusat kebugaran, bioskop, outlet karaoke, department store, toko buku, kasino, kebun binatang, pusat sains, perpustakaan umum,tempat beribadah dan tempat-tempat bisnis yang bukan prioritas ekonomi negara Singapura. 

Jika seandainya, pemilik bisnis atau event organizer tetap membandel, mereka bisa didenda 10 ribu dollar Singapura atau mendapatkan hukuman penjara selama 6 bulan.

"Jika kita semua bekerja bersama, kita memiliki kesempatan untuk mengendalikan penyebaran virus dan bersama-sama kita akan dapat melindungi diri kita sendiri dan anggota keluarga kita, dan menyelamatkan hidup” Pungkas Menteri Pembangunan Nasional Lawrence Wong

Anggaran Solidaritas

Demi memuluskan aturan ‘Circuit Breaker’ pemerintah Singapura kembali menyediakan anggaran sebesar 5,1 miliar dollar Singapura. Itu artinya ini kali ketiga pemerintah mengeluarkan anggaran dukungan bantuan dalam waktu kurang dari dua bulan. 

Pada bulan Februari,  pemerintah Singapura mengeluarkan anggaran sebesar 6,4 miliar dollar Singapura dan pada bulan Maret sebesar 48 miliar dollar Singapura untuk anggaran ketahanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun