Mohon tunggu...
Dion Ginanto
Dion Ginanto Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru, Peneliti, Penulis, dan Pengamat Pendidikan

Dion Ginanto received his undergraduate degree in TESOL (Teaching English as a Second Language) from Jambi University. He was awarded “MAWAPRESNAS” (the best student award by the Ministry of Education and Culture) in 2006. He was also an AIYEP-er 2007/2008 (Australia Indonesia Youth Exchange Program). In 2009, he joined to the short course training of the KAPLAN TKT program in New Zealand. Currently, he is doing his master at Michigan State University (MA, K-12 Educational Administration). He has published his first book entitled: “Jadi Pendidik Kreatif dan Inspiratif: Cara Mengobati 10 Penyakit Profesional. He works at SMA N 1 Batanghari, Jambi, as a teacher. He also teaches at Islamic State University Jambi, and IAIN Batanghari Jambi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merpati Pembawa Kertas Harus Tiarap

16 Desember 2019   23:08 Diperbarui: 16 Desember 2019   23:09 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku mencium bau amis dari kursi emas di sana

Dalam samar aku melihat wajah bengis yang meronda

Kuduk berdiri merasa aura negatif yang mulai menganga

Sayup terdengar konspirasi dari ujung jendela

Lidah mengecap pil pahit kadaluarsa

Menderap, merayap, datang dari Istana Kaisar Hindia Belanda

Lalu Merpati pembawa kertas harus tiarap

Mereka adalah Rahwono, menjelma jadi pandito

Menidurkan ksatria di atas kasur bertahta sekam membara

Hingga Merpati pembawa kertas harus tiarap

Mereka haus, tinta pena kering terkena hisap

Mereka lapar, mesin ketik tua mereka kerat bak rayap

Sampai Merpati pembawa kertas harus tiarap

Air kering, keran warta tak lagi mengalir

Semua terkatup, hingga aksara tak mampu berkata-kata

Gula berubah jadi pasir

Madu menjelma jadi tuba

Akhirnya Merpati pembawa kertas harus tiarap

Dion Ginanto, Muara Bulian 16 Desember 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun