Aku mencium bau amis dari kursi emas di sana
Dalam samar aku melihat wajah bengis yang meronda
Kuduk berdiri merasa aura negatif yang mulai menganga
Sayup terdengar konspirasi dari ujung jendela
Lidah mengecap pil pahit kadaluarsa
Menderap, merayap, datang dari Istana Kaisar Hindia Belanda
Lalu Merpati pembawa kertas harus tiarap
Mereka adalah Rahwono, menjelma jadi pandito
Menidurkan ksatria di atas kasur bertahta sekam membara
Hingga Merpati pembawa kertas harus tiarap
Mereka haus, tinta pena kering terkena hisap
Mereka lapar, mesin ketik tua mereka kerat bak rayap
Sampai Merpati pembawa kertas harus tiarap
Air kering, keran warta tak lagi mengalir
Semua terkatup, hingga aksara tak mampu berkata-kata
Gula berubah jadi pasir
Madu menjelma jadi tuba
Akhirnya Merpati pembawa kertas harus tiarap
Dion Ginanto, Muara Bulian 16 Desember 2019