Mohon tunggu...
Dina Aulia
Dina Aulia Mohon Tunggu... NIM: 43225010074 - Universitas Mercu Buana

S1 Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen pengampu Prof. Dr, Apollo, M. Si. Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus 5 Tokoh Pentingnya Berpikir Positif Tentang Kehidupan

17 Oktober 2025   00:23 Diperbarui: 17 Oktober 2025   01:18 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://docs.google.com/presentation/d/1LPabLcK5m7OfmR7WK6eythgabvZTNx9L/edit?usp=sharing&ouid=106377748573211105872&rtpof=true&sd=true

“Amor Fati: may this be my love! … Not merely to bear what is necessary, still less to conceal it—but to love it.”
(Amor Fati: semoga inilah cintaku! … Bukan hanya menanggung apa yang perlu, apalagi menyembunyikannya, tetapi setia untuk mencintainya.)

Jadi, “Ja Sagen” adalah sikap aktif yang menegaskan kehidupan. Sedangkan “Amor Fati” merupakan cinta yang lebih dalam terhadap kehidupan yang dijalani.

4. Hubungan dengan Pemikiran Demokritos

Gagasan Amor Fati dan Ja Sagen dikaitkan oleh Nietzsche, dengan pemikiran Demokritos yang dikenal sebagai teori atomisme. Demokritos menyatakan bahwa segala sesuatu tersusun dari atom (a-tomos: “tidak terbagi”), untuk melihat kehidupan sebagai kesatuan utuh yang tidak boleh dipisahkan menjadi bagian baik atau buruk.

https://docs.google.com/presentation/d/1LPabLcK5m7OfmR7WK6eythgabvZTNx9L/edit?usp=sharing&ouid=106377748573211105872&rtpof=true&sd=true
https://docs.google.com/presentation/d/1LPabLcK5m7OfmR7WK6eythgabvZTNx9L/edit?usp=sharing&ouid=106377748573211105872&rtpof=true&sd=true

5. Contoh Penerapan Konsep “Ja Sagen” dan “Amor Fati”

Situasi: Seseorang kehilangan pekerjaan secara mendadak.

Sikap Biasa: Mungkin merasa hancur, marah, atau menyalahkan nasib saat menghadapi kegagalan

Sikap “Ja Sagen” dan “Amor Fati”: Melalui "Ja Sagen" (menghadapi kehidupan dengan positif) dan "Amor Fati" (menghargai takdir), seseorang memperoleh kemampuan untuk menerima pengalaman yang tidak menyenangkan sebagai bagian yang wajar dari perjalanan hidup dan berkata dalam hati:

“Ini bagian dari perjalanan hidupku. Aku akan mencintai pengalaman ini sebagaimana aku mencintai keberhasilanku. Dari sini aku akan belajar dan bangkit.”

6. Kesimpulan Konsep “The Will to Power”, “Ja Sagen”, dan “Amor Fati”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun