Realitas eksternal (gagal wawancara) sama, tetapi realitas batin berubah (pikiran dan perasaan), dan itulah yang menciptakan tindakan baru (belajar dan mencoba lagi) yang akan mengubah realitas eksternal di masa mendatang.
4. Relevansi Filosofis
Pemikiran Ellis beralih kepada penguasaan diri, serupa dengan Stoik dan Nietzsche. Namun lebih menekankan kepada logika rasional dalam membentuk perasaan. Berpikir positif merupakan tanggung jawab intelektual, bukan hanya ilusi.
Matriks Lima Tokoh Pemikir Berpikir Positif
1. Marcus Aurelius dan Epictetus (Stoikisme)
Menegaskan bahwa penguasaan diri sangatlah penting. Mereka meyakini bahwa sumber kekuatan yang sesungguhnya ada pada kemampuan kita untuk mengendalikan pikiran dan respon terhadap lingkungan sekitar.
2. Friedrich Nietzsche (Eksistensialisme)
Nietzsche tidak hanya berhenti pada penerimaan nasib, ia mengajak untuk berani mengatakan “ya” terhadap seluruh pengalaman hidup, termasuk penderitaan, sebagai ungkapan cinta terhadap kehidupan itu sendiri.
3. William James (Pragmatisme & Psikologi Positif)
Bahwa kepercayaan tidak hanya sekadar reaksi terhadap kenyataan, melainkan juga sebagai kekuatan yang dapat membentuk realitas dan langkah awal menuju perubahan berkelanjutan dalam hidup.