Pada akhirnya, ungkapan Lawrence tersebut saya jadikan sangu untuk bekal selama bulan ramadhan 2025. Hangat dengan kisah dan kasih, ada 3 buku yang saya pilih untuk ngabubuREAD di lapak buku beraroma lawas, yakni Habibie: Tak Boleh Lelah dan Kalah! dan Living The 7 Habits - Stephen R. Covey.
Habibie: Cita, Cinta, dan Keluarga
Eyang Habibie, dalam biografinya diungkap serangkai perjuangan, yang bergerak dari cita mulia dan mengisahkan bagaimana proses pengejaran dan pembuktian cita, dengan seimbangnya rasa cinta dan keluarga.
Menatap sosok Habibie sebagai seorang manusia biasa, selayaknya diri kita. Komplit dengan kisah senang juga sedihnya, dan kisah gagal juga berhasilnya. Itulah sapaan hangat ketika membuka biografi Eyang Habibie, seraya mengingatkan bahwa ia pun mengawali karirnya dari 'bukan siapa-siapa'.
Pembuktian Cita untuk Bangsa
Kisah cantik yang mengagumkan, yakni 10 Agustus 1995, ketika jutaan mata terbelalak menengadah - memandangi pesawat (pertama) karya anak bangsa terbang gagah melintas di awan biru Ibu Pertiwi. Menjadi pembuktian sosok Eyang Habibie beserta tim dalam menerbangkan N-250/Gatotkoco.
Kisah tersebut diabadikan dalam buku biografi ini yang lagi-lagi menyenggol pembaca, 'Bukan cuma faktor dari sosok Habibie saja, melainkan juga keberhasilan tim. Seluruh detailnya, saling melengkapi sehingga terbentuk kesempurnaan yang diharapkan'.
Saat membaca, saya merasakan ketulusan dan kerendahan hati Eyang Habibie, yang terus memberi penegasan bahwa keberhasilannya adalah hasil dari kerja tim. Seolah, ia menyadarkan bahwa kesuksesan yang besar tidak akan bisa dicapai tanpa adanya kerja sama yang harmonis. Inilah pembuktiannya, sebagai jawaban yang telak dari berbagai keraguan.
Menjaga Cinta dan Tulusnya Kasih Keluarga
Ada 50 gagasan 'brilian' yang tertuang dalam biografi Eyang Habibie ini, dan ada 2 poin besar yang cukup menarik perhatian saya, yakni tentang cinta dan keluarga yang memiliki peran besar selama perjalanan hidup juga berkarir.