Mohon tunggu...
Dina Amalia (Kaka D)
Dina Amalia (Kaka D) Mohon Tunggu... Penulis, Bouquiniste

~ Best In Opinion Kompasiana Awards 2024 ~ Hidup dalam edisi khusus bekas + bekas | Kebanyakan buku, sesekali mlaku-mlaku | dno.dwriter@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Excited Beli Buku Original tapi Malah Terdapat Cacat, Apa yang Harus Dilakukan?

22 Februari 2025   17:03 Diperbarui: 23 Februari 2025   08:38 1082
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Unsplash/Tom Hermans (Ilustrasi Deretan Buku)

Penulis: Dina Amalia

Bagi sebagian orang membeli buku original menjadi sebuah kewajiban, bahkan sering menjadi kebahagiaan tersendiri karena bisa membelinya, baik yang datang dari pencinta buku, kolektor, hingga masyarakat umum.

Kelihatannya sederhana saja, tetapi kata 'original' sendiri memiliki makna yang mendalam dan turut diperjuangkan, bukan hanya bagi penerbit melainkan juga para pembaca. Buku original, hakikatnya ditafsirkan sebagai buku yang benar-benar diproduksi secara resmi atau sah, dan mempunyai izin dari si pemilik hak cipta -- tentu dengan 'kualitas' yang sudah terjamin sesuai standar.

Tetapi, apakah buku yang original itu 'sudah pasti' mulus tidak ada kekurangan?

Rasa aman, biasanya menyelimuti kala kita membeli buku original, baik yang langsung dari penerbit, reseller, ataupun toko buku terpercaya. Dalam arti, merasa sudah yakin bahwa buku yang berlabel 'original' sudah terjamin keorisinilannya dan menyoal kualitas pasti tidak ada kurangnya. Tentu tidak salah dalam menaruh rasa aman dan percaya disini. Saya pun demikian.

Namun, seperti pepatah bilang, 'Disetiap kelebihan, pasti terdapat kekurangan'.

Itulah yang saya rasakan, saat kali pertama menemukan kecacatan fatal pada buku original baru yang sebelumnya tampak mulus tersegel.

Cacat Tersembunyi Dalam Buku Original

Pengalaman itu datang, ketika excited menemukan buku yang sangat dibutuhkan masih tersedia di toko resmi penerbit. Seperti biasa, tampak luar pasti sangat rapi, plus karena membelinya langsung di penerbit maka merasa tak ada yang perlu dikhawatirkan sehingga langsung membayar dan bergegas keluar.

Tetapi, mengagetkan ketika buku diunboxing dan dicek detail. Rupanya, terdapat kecacatan fatal pada bagian isi, di mana ada bercak tinta hitam menutupi beberapa paragraf dibeberapa halaman yang otomatis tulisannya tidak bisa dibaca. Alhasil, menjadi kecewa apalagi bagian tersebut sangat dibutuhkan sebagai bahan pembejalaran.

Sumber Foto: Dokumen Pribadi / Dina Amalia (Cacat Tersembunyi Pada Isi Buku Original)
Sumber Foto: Dokumen Pribadi / Dina Amalia (Cacat Tersembunyi Pada Isi Buku Original)

Merasa merugi? tentunya. Tetapi, pengalaman tersebut saya coba koleksi menjadi pengalaman dan digabung ketika hal serupa juga terjadi pada buku bekas original yang saya dapat dan hendak dijual kembali.

Poin Penting yang Harus Dilakukan Saat Menemukan Kecatatan Pada Buku Original

Kalau sudah terlanjur dapat yang memiliki kecacatan, harus apa?

Poin penting yang harus diperhatikan terbagi 2 bagian, yakni buku original baru dan original bekas, baik pembelian offline atau online, sebagai berikut:

1. Pembelian Buku Original Baru

- Offline (Membayar dan Langsung Membuka Segel)

Kalau dirimu membeli buku original versi baru di toko offline, maka setelah membayar di kasir bisa langsung membuka segelnya dan cek secara detail lembarannya, apakah ada yang kekurangan atau cacat?

Jika ada yang cacat, maka langsung beri unjuk kepada petugas yang berjaga untuk minta klarifikasi dan meminta rekomendasi untuk diganti yang baru.

Saat dirimu membuka bukunya langsung di toko, secara otomatis terlihat secara terbuka tanpa ada keraguan dari petugas terlebih dominan toko diawasi oleh CCTV. Sedangkan, kalau dirimu baru komplain setelah terlanjur keluar dari toko, tentunya akan lebih sulit dan bisa saja memerlukan bukti yang akurat.

- Online (Video Unboxing)

Jika dirimu membeli bukunya secara online, jangan langsung dibuka begitu saja paketnya, melainkan dibuka sambil merekamnya, atau yang biasa kita sapa dengan 'video unboxing'. Poin ini selalu diterapkan oleh sebagian besar toko online, apapun produknya pasti diwajibkan untuk membuat video unboxing, guna mengklaim ganti rugi jika terdapat kecacatan.

Kalau dirimu membuat video unboxing dan benar menemukan kecacatan pada bukunya, maka bisa langsung kirim seluruh buktinya ke admin untuk meminta pertanggungjawaban. Biasanya, klaim yang ditawarkan ada 2 pilihan, yaitu pengembalian dana atau tukar dengan buku yang baru.

Jika dirimu memilih pengembalian dana, maka harus mengirim bukunya lagi ke toko menggunakan ekspedisi pilihan, baru setelah itu dana akan cair. Sedangkan tukar, kamu akan diminta lebih dulu mengirim bukunya ke toko, baru toko akan kembali mengirimkan versi yang baru ke alamatmu. Semua ini tentunya kembali pada kebijakan toko yaa.

Dengan melakukan video unboxing, dirimu tidak akan merasa dirugikan jikalau benar terdapat kecacatan pada buku.

2. Pembelian Buku Original Bekas

- Offline (Riset dan Cek Detail Secara Langsung Sebelum Membayar)

Versi bekas jauh lebih mudah dicek saat dirimu membelinya langsung ke toko. Sebab, bisa dengan mudah melihat seluruh bagian buku.

Hal yang harus diperhatikan sebelumnya adalah riset terkait buku dengan versi original, dari mulai seperti apa fisik aslinya, berapa ukurannya, jenis kertas apa yang digunakan, apakah ada perintilan lain yang ikut diterbitkan seperti CD, dsb -- yang dapat dirimu cek melalui laman web resmi penerbit.

Kalaupun ada cacat pada isi buku yang merupakan bawaan dari percetakan, dirimu bisa langsung tanya ke si penjual mengenai orisinalitasnya, atau yang paling mudah bisa langsung raba pada bagian covernya, apakah cetak timbul?

- Online (Video Unboxing dan Jangan Langsung Memberi Rating)

Sedangkan jika membeli secara online, sama halnya seperti membeli versi baru di toko resmi penerbit, yakni membuat video unboxing saat paket sampai ke rumah.

Kalau rupanya buku yang dirimu terima berbeda kondisi dengan foto produk dan deskripsi yang sudah dijelaskan, maka bisa komplain melalui chat admin sekaligus mengirim video unboxing untuk meminta pertanggungjawaban.

Kebiasaan yang dilakukan sebagian pelanggan saat menemukan kecacatan pada versi bekas (diluar dari deskripsi) adalah langsung memberi rating buruk, komplain melalui kolom rating/penilaian, bahkan ada juga yang langsung memaki-maki penjual.

Perlu dirimu ketahui, bahwa hindari memberi rating/penilaian lebih awal sebelum benar-benar mengeceknya. Jika, dirimu sudah terlanjur memberi rating atau bahkan hingga memaki-maki penjual, maka komplainmu dominan tidak akan ditanggapi. Sebab, rating yang sudah dikirim oleh pembeli tidak akan bisa dihapus, tentunya akan membuat sisi penjual juga merasa dirugikan.

Walaupun sisi penjual memang salah, tetapi menyoal kekurangan atau ketidaksesuaian, bisa didiskusikan baik-baik melalui chat yang nantinya dapat di refund dalam bentuk dana ataupun buku lainnya.

Jadi, sederhananya, kirim bukti dan diskusikan lebih dahulu, baru setelah itu memberi rating.

Seluk Terjadinya Kecacatan dan Kesalahan Dalam Pengecekan

Kenapa bisa terdapat kecacatan tersembunyi?

Baik buku original bekas ataupun original baru, agaknya sama-sama memiliki kondisi yang berbeda dalam hal ini. Seperti yang sering ditemukan, jika buku original baru terdapat kecacatan tersembunyi, sedangkan buku original bekas menjadi disangka sebagai versi bajakan.

- Terdapat cacat tersembunyi & Pengecekan yang tidak tuntas

Cacat tersembunyi, biasanya ditemukan pada buku baru, meski hal ini jarang sekali terjadi pada penerbit resmi.

Kalau ditelaah dari pengalaman yang sudah terjadi, kemungkinan besar kesalahannya memang berasal dari sisi percetakan. Sebab, buku yang memiliki cacat tersembunyi (seperti contoh di atas), berkondisi rapi tersegel dan dipajang selayak buku lainnya. Sedangkan, dari sisi toko, tentu tidak mungkin untuk mengecek satu per satu buku yang sudah dicetak, apalagi sudah dalam kondisi disegel -- alias hanya tinggal memajang dan menjualnya.

Tidak semua buku dalam judul yang sama memiliki kecacatan, tetapi hanya satu-dua buku yang bisa dikatakan miss dari pengecekan detail. Jika sudah terlewat, tentu hal ini baru bisa diketahui saat buku tersebut kembali dibuka segelnya.

- Pengecekan yang terlewat 

Pengecekan yang terlewat biasanya sering terjadi pada buku original bekas di toko buku. Ada 2 kemungkinan yang biasa terjadi, yakni versi bajakan secara tidak sengaja masuk dalam barisan original; atau versi bekas tetapi juga terdapat cacat tersembunyi bawaan dari percetakan, yang menyebabkan versi ini disangka masuk dalam kategori bajakan.

Toko buku bekas biasanya memiliki jumlah buku yang tergolong banyak dengan ratusan judul berbeda, tetapi dominan tidak memiliki stok lebih dari satu atau dua. Proses pengecekan saat akan dijual kembali pun jauh lebih lama, sehingga terjadinya kesalahan atau beberapa detail pengecekan sering kali terlewat.

Semoga ulasan ini bermanfaat dan menambah wawasanmu dalam mengenal luasnya dunia perbukuan yaa. Salam literasi, salam sehat-sehat selalu untuk dirimu yang lagi baca artikel ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun