Mohon tunggu...
Dimaz V Wardhana
Dimaz V Wardhana Mohon Tunggu... Wakil Presiden FARKES KSPI / Wakil Sekjen KSPI / Ketua Bidang Seni Budaya Exco Pusat Partai Buruh

Kelas Pekerja | Bapak Anak 3 | (Masih) Anak Band | Bagian dari Federasi Serikat Pekerja Farmasi dan Kesehatan | Bagian dari KSPI (Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia) | Bagian dari Partai Buruh (Komite Eksekutif Pusat Partai Buruh)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pelajaran dari Mengurus BPJS Ketenagakerjaan: Antara Aplikasi JMO, Nomor HP Mati, dan Realita Pelayanan Publik

30 Juni 2025   23:35 Diperbarui: 30 Juni 2025   23:45 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Infografis dari cerita saya seharian ini (by : chatgpt)

Kami tiba pukul 13.00 WIB, antre lagi, dan baru diproses sekitar pukul 15.00--16.00. Untungnya, berkas lengkap, dan pencairan bisa diproses.

Nomor antrian di kantor pusat graha bp jamsostek (dok.pri)
Nomor antrian di kantor pusat graha bp jamsostek (dok.pri)

Sehari Penuh, Dua Kantor, Pakai Mobil Pribadi

Semua proses ini kami lakukan menggunakan mobil pribadi. Tapi saya membayangkan, bagaimana nasib mereka yang harus menggunakan angkutan umum, yang membawa anak kecil, atau para lansia dan mantan pekerja yang secara fisik sudah tak sekuat dulu?

Pelayanan publik seharusnya tidak hanya ditujukan bagi mereka yang kuat dan punya kendaraan pribadi. Tapi harus inklusif, mudah diakses, dan mempertimbangkan realitas sosial-ekonomi pengguna.

Lalu, pelajaran apa yang bisa kita petik?

  1. Update Data Itu Wajib
    Tidak aktifnya email dan nomor HP membuat layanan digital tak bisa dipakai. Ini kesalahan umum tapi sangat berdampak.

  2. Aplikasi Digital Harus Didukung Literasi dan Sistem Solid
    JMO adalah langkah maju, tapi jika tidak bisa digunakan karena data tak valid atau sistem tak fleksibel, maka fungsinya jadi terbatas.

  3. Layanan Manual Masih Melelahkan
    Antrean panjang, pelayanan lambat, dan harus berpindah tempat menunjukkan bahwa sistem layanan tatap muka perlu diperbaiki.

  4. Aksesibilitas Harus Jadi Prinsip Dasar
    Tidak semua orang punya mobil, tidak semua kuat berjalan jauh atau menunggu berjam-jam. Sistem BPJS harus lebih ramah lansia, ramah disabilitas, dan desentralisasi.

  5. Edukasi dan Sosialisasi Masih Kurang
    Banyak pekerja tidak paham cara klaim, manfaat, atau pentingnya memperbarui data. Ini harus jadi PR bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun