Mohon tunggu...
Dimas Syaiful Amry
Dimas Syaiful Amry Mohon Tunggu... Konsultan Pendidikan Alternatif

Pengasuh di Sanggar Perdikan, sebuah wadah belajar bersama pada pendidikan, pengasuhan, dan pemberdayaan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dari Keluarga Menuju Peradaban

20 September 2025   19:05 Diperbarui: 20 September 2025   19:05 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

4. Hegemoni Teknologi dan Disinformasi

Revolusi digital menghadirkan paradoks baru: informasi melimpah, kebenaran kabur.

Ilmiah: Algoritma media sosial memprioritaskan konten yang memicu emosi, bukan yang paling benar, menciptakan "echo chamber".

Sosiologis: Polarisasi politik meningkat; kepercayaan pada institusi publik menurun.

Antropologis: Dalam banyak komunitas, pengetahuan lokal dan kearifan tradisional kehilangan otoritas; narasi global mendominasi.

Teknologi yang seharusnya membebaskan justru menjadi alat pengendalian dan manipulasi persepsi.

5. Krisis Demokrasi dan Populisme Dangkal

Di banyak negara, demokrasi terjebak dalam politik citra dan populisme instan.

Sosiologis: Keputusan publik lebih dipengaruhi emosi massa ketimbang perenungan rasional.

Antropologis: Praktik musyawarah tradisional yang menekankan konsensus digantikan oleh polarisasi dan logika "kami versus mereka".

Ilmiah: Studi-studi politik menunjukkan penurunan kualitas demokrasi global; kebebasan sipil dan kepercayaan publik terus merosot.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun