Mohon tunggu...
Dimas Syaiful Amry
Dimas Syaiful Amry Mohon Tunggu... Konsultan Pendidikan Alternatif

Pengasuh di Sanggar Perdikan, sebuah wadah belajar bersama pada pendidikan, pengasuhan, dan pemberdayaan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dari Keluarga Menuju Peradaban

20 September 2025   19:05 Diperbarui: 20 September 2025   19:05 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistem ekonomi global saat ini ditopang oleh kapitalisme finansial yang menekankan akumulasi modal dan pertumbuhan tanpa batas.

Ilmiah: Laporan Oxfam rutin mencatat 1% populasi dunia menguasai lebih dari setengah kekayaan planet.

Sosiologis: Ketimpangan ekonomi menciptakan "ekonomi dua kecepatan": segelintir elite menikmati kemewahan, sementara jutaan orang bergulat dalam kemiskinan.

Antropologis: Solidaritas tradisional dalam komunitas-komunitas lokal luntur; identitas sosial digantikan oleh logika pasar.

Kesejahteraan tidak lagi menjadi hak bersama, melainkan komoditas yang hanya bisa dibeli.

3. Krisis Makna dan Alienasi Individu

Di tengah kelimpahan informasi, manusia justru mengalami kehampaan eksistensial.

Psikologi dan sains kognitif: Tingkat depresi dan gangguan kecemasan meningkat, sebagian dipicu oleh tekanan sosial media dan ritme kerja 24/7.

Sosiologi klasik (Marx, Durkheim): Fenomena alienasi---manusia terpisah dari makna kerja, komunitas, bahkan dirinya sendiri---semakin menonjol.

Antropologi budaya: Tradisi dan ritual yang dulu memberi arah hidup memudar; masyarakat kehilangan "penjaga narasi" yang mengikat makna kolektif.

Kemajuan digital yang diharapkan mendekatkan manusia justru menambah jarak emosional dan spiritual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun