Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Koalisi Indonesia Maju: Saham Politik Jokowi Untuk Prabowo-Gibran

27 April 2025   14:16 Diperbarui: 27 April 2025   14:32 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.detik.com/jatim/berita/d-7455831/koalisi-indonesia-maju-berpotensi-bikin-pilwali-malang-rasa-pilpres

Pemilihan Presiden 2024 yang sudah berlalu menandai babak baru dalam lanskap politik Indonesia yang penuh dinamika dan kejutan. Salah satu fenomena politik yang menarik perhatian publik adalah kemunculan Koalisi Indonesia Maju (KIM), koalisi besar yang mengusung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon presiden dan calon wakil presiden. Yang membuat koalisi ini semakin menarik adalah keterlibatan tidak langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disebut-sebut memberikan "saham politik"-nya kepada Prabowo.

Fenomena ini menjadi perbincangan luas di tengah masyarakat karena menyangkut arah keberlanjutan pemerintahan, netralitas presiden dalam pemilu dan pilkada serta pemilihan jabatan lembaga lembaga negara, dan masa depan demokrasi Indonesia.

Transformasi Koalisi: Dari KKIR Menjadi Indonesia Maju

Awalnya, koalisi ini terbentuk dengan nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), beranggotakan Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Namun, seiring waktu, dinamika politik internal menyebabkan perubahan signifikan. PKB menarik diri, dan partai-partai besar seperti Golkar, PAN, dan Demokrat bergabung ke dalam koalisi. Nama pun diubah menjadi Koalisi Indonesia Maju.

Transformasi ini bukan hanya perubahan nama, tetapi juga konsolidasi kekuatan politik besar yang menguasai mayoritas kursi di parlemen. Dengan bergabungnya partai-partai ini, Koalisi Indonesia Maju menjadi kekuatan dominan dalam percaturan politik nasional.

Dalam berbagai kesempatan, Prabowo Subianto menyatakan bahwa koalisi ini bertujuan untuk meneruskan program dan capaian pemerintahan Jokowi, bukan untuk mengubahnya secara drastis. Menurutnya, Indonesia membutuhkan kesinambungan pembangunan agar kemajuan yang telah dicapai tidak terhenti di tengah jalan.

Saham Politik Jokowi: Dukungan Tersirat yang Menguat

Salah satu isu sentral dalam Pilpres 2024 adalah keterlibatan Presiden Jokowi dalam mengarahkan dukungan politiknya. Meski secara formal Jokowi menyatakan dirinya netral, banyak sinyal politik yang menunjukkan bahwa ia lebih condong mendukung pasangan Prabowo-Gibran.

Tanda paling nyata adalah masuknya Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Jokowi, sebagai cawapres Prabowo. Gibran yang baru menjabat sebagai Wali Kota Solo secara politik mendapatkan loncatan besar dengan maju sebagai calon wakil presiden. Hal ini menandakan bahwa Jokowi tidak hanya memberikan restu, tetapi juga menyerahkan sebagian besar "saham politik" yang telah ia bangun selama dua periode kepemimpinan kepada Prabowo dan anaknya sendiri.

Bahkan, dalam beberapa pernyataan, Jokowi kerap memuji program keberlanjutan yang diusung Prabowo, seperti hilirisasi industri, pembangunan infrastruktur, hingga komitmen dalam menjaga stabilitas nasional. Ini memperkuat persepsi publik bahwa Jokowi secara efektif "mewariskan" basis dukungan politiknya kepada Prabowo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun