Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

2029 Kami Ingin Presiden-Wakil Presiden Baru!

15 Februari 2025   06:43 Diperbarui: 15 Februari 2025   06:43 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun 2029 bisa menjadi momen penting bagi perjalanan demokrasi Indonesia. Setelah lima tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, masyarakat mulai mengevaluasi kembali arah dan kebijakan negara. Berbagai dinamika politik, ekonomi, dan sosial yang terjadi selama periode ini memicu diskusi luas tentang perlunya perubahan kepemimpinan di tingkat nasional. Banyak pihak merasa bahwa pemerintahan saat ini belum mampu memberikan solusi efektif terhadap berbagai permasalahan bangsa, mulai dari ekonomi yang stagnan hingga demokrasi yang kian tergerus.

Dalam beberapa tahun terakhir, rakyat Indonesia telah menyaksikan berbagai kebijakan kontroversial yang mempengaruhi kehidupan mereka. Mulai dari pemangkasan anggaran yang besar, lemahnya daya beli masyarakat, hingga persoalan politik yang semakin mengarah pada oligarki. Akibatnya, muncul suara-suara yang menuntut perubahan dan harapan akan hadirnya pemimpin baru yang dapat membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.

Kinerja Ekonomi di Bawah Kepemimpinan Prabowo

Pada awal masa jabatannya, Presiden Prabowo Subianto menginisiasi program ambisius, termasuk pembangunan perumahan murah dan penyediaan makanan gratis untuk anak-anak sekolah serta ibu hamil. Program ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan. Namun, implementasinya menghadapi berbagai tantangan.

Untuk mendanai program-program tersebut, pemerintah memberlakukan penghematan anggaran sebesar $19 miliar, yang berdampak pada pemotongan signifikan di berbagai kementerian. Kementerian Pekerjaan Umum, misalnya, mengalami pengurangan anggaran hingga 70%, mengakibatkan pembatalan sejumlah proyek infrastruktur penting. Langkah ini menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap aktivitas ekonomi dan investasi, terutama di tengah konsumsi domestik yang lemah dan nilai tukar mata uang yang rendah. (ft.com)

Meskipun demikian, pendapatan negara pada tahun 2024 mencapai Rp2.842,5 triliun atau 101,4% dari target yang ditetapkan. Namun, pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 5,03%, sedikit melambat dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 5,05%. Inflasi pada Desember 2024 tercatat sebesar 1,57% (yoy), lebih rendah dibandingkan Desember 2023 yang sebesar 2,61%. Data ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat upaya pengendalian inflasi, pertumbuhan ekonomi belum menunjukkan peningkatan signifikan. (kemenkeu.go.id, bps.go.id, ekon.go.id)

Ketidakstabilan ekonomi ini menyebabkan daya beli masyarakat menurun. Para pengusaha kecil dan menengah (UMKM) juga mengalami kesulitan dalam memperoleh modal akibat kebijakan fiskal yang semakin ketat. Banyak sektor usaha yang harus beradaptasi dengan situasi sulit ini, tetapi tidak semua berhasil bertahan.

Stabilitas Politik dan Erosi Demokrasi

Selain tantangan ekonomi, periode ini juga diwarnai oleh dinamika politik yang mempengaruhi stabilitas demokrasi di Indonesia. Koalisi antara Presiden Prabowo dan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kerap mengambil langkah-langkah yang dianggap melemahkan institusi demokrasi. Misalnya, upaya untuk mengubah batas usia calon kepala daerah demi kepentingan politik tertentu, serta penolakan terhadap putusan Mahkamah Konstitusi terkait kualifikasi calon dalam pemilihan regional. Tindakan-tindakan ini memicu protes publik dan dianggap sebagai upaya konsolidasi kekuasaan yang mengancam prinsip-prinsip demokrasi. (reuters.com, theaustralian.com.au)

Di sisi lain, polarisasi politik semakin menguat di masyarakat. Media sosial dipenuhi dengan propaganda dan disinformasi yang memperkeruh suasana. Akibatnya, kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan institusi negara semakin menurun. Mereka merasa bahwa hak-hak politik mereka kian dibatasi, sementara suara rakyat tidak lagi menjadi prioritas utama dalam pengambilan kebijakan.

Harapan Tertumpu pada Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama

Di tengah kekecewaan terhadap pemerintahan saat ini, muncul harapan baru yang berpusat pada dua tokoh nasional: Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Keduanya memiliki rekam jejak kepemimpinan yang kuat dan dianggap mampu membawa perubahan positif bagi Indonesia.

Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta, dikenal dengan pendekatan inklusif dan program-program pro-rakyat selama masa kepemimpinannya. Sementara itu, Ahok, yang juga pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, dikenal dengan ketegasannya dalam memberantas korupsi dan meningkatkan transparansi birokrasi.

Meskipun pernah menjadi rival dalam pemilihan gubernur, hubungan antara Anies dan Ahok menunjukkan perkembangan positif. Pada beberapa kesempatan, keduanya tampak akrab dan saling menghormati, seperti saat menghadiri acara bersama di Balai Kota Jakarta pada akhir tahun 2024. Kedekatan ini memicu spekulasi tentang kemungkinan kolaborasi antara keduanya dalam kancah politik nasional. (metrotvnews.com)

Survei Indikator Politik pada pertengahan 2024 menunjukkan bahwa Anies Baswedan unggul dalam simulasi pemilihan gubernur DKI Jakarta, mengalahkan Ahok. Namun, popularitas keduanya tetap tinggi dan basis pendukung mereka cukup solid. Hal ini menandakan bahwa masyarakat masih menaruh kepercayaan besar pada kedua tokoh ini untuk memimpin perubahan di Indonesia. (liputan6.com)

Dengan latar belakang dan pengalaman yang mereka miliki, duet Anies-Ahok dianggap sebagai kombinasi ideal yang mampu menjawab tantangan bangsa saat ini. Anies dengan visi inklusifnya dan Ahok dengan ketegasannya dalam penegakan hukum diharapkan dapat membawa Indonesia menuju arah yang lebih baik.

Tentu saja, perjalanan menuju perubahan tidaklah mudah. Namun, dengan dukungan masyarakat dan komitmen untuk memperkuat demokrasi serta meningkatkan kesejahteraan rakyat, harapan akan hadirnya presiden baru yang mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik pada tahun 2029 semakin nyata.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun