Mohon tunggu...
Dimas Chairullah
Dimas Chairullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jurnalistik

Dimas Chairullah Fakultas Dakwah dan Komunikasi Komunikasi dan Penyiaran Islam Jurnalistik UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dimulai dari Kata Tak Diinginkan (Motivasi Broken Home)

6 Desember 2021   19:35 Diperbarui: 6 Desember 2021   19:51 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DIMULAI DARI KATA TIDAK DIINGINKAN by Dimas Chairullah

Hidup memang misteri, tidak ada yang tau jalan kehidupan kita kedepan, kita hanyalah kapal yang mengikuti arus kehidupan, terkadang diterpa badai, dan tak jarang juga sebuah sinar mentari memberi kita harapan untuk memulai kehidupan lebih baik. 

Aku Sadar, Keberadaanku Di Perut Ibu Selama 9 Bulan Kehamilanya, pasti bukanlah sesuatu yang membuatnya bahagia, namun justru aku yakin setiap gerakan halusku yang dirasakan ibu merupakan tusukan tajam yang menyakitinya.

Yang membuatnya ketakutan menghadapi dunia Sekitarnya,aku tau, aku bukanlah karena perwujudan cinta kasih yang selalu terpelihara kesuciannya,tapi tak dapat aku tolak, aku ini memang anak yang kehadiranya tidak diinginkan.Sering aku berfikir,

"Mengapa aku harus dilahirkan?"  

"bukankah lebih baik aku digugurkan ?"

            Dan aku tidak perlu merasakan hidup di tengah orang - orang yang tidak mengharapkan kehadiranku.Yang menanggap aku ini hanya seonggok daging yang bisa bertahan hidup, tanpa ada orang mengasihi bahkan menyayangiku.Peristiwa demi peristiwa yang aku alami sejak aku masih berbentuk janin, Sampai Aku 15 tahun ini adalah sebuah penderitaan yang selalu aku tutupi dengan senyuman, aku terpuruk! Ingin aku meminta kepada tuhan.

 "Kapan aku bisa menyudahi penderitaan ini?"

"Apa jika aku telah Pergi?"

"Apa jika aku tak lagi di dunia ini?"

"Tuhan, aku saja Yang pergi?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun