Pada Selasa, 3 Juni 2025, saya bersama dengan rekan saya menjalani kegiatan Community Organizing for Community Development (COCD) di Desa Sekip, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi mata kuliah yang mendorong mahasiswa untuk terjun langsung ke masyarakat dalam rangka memahami, mendampingi, dan mendokumentasikan berbagai bentuk pemberdayaan yang berlangsung di tingkat akar rumput.
Berbagai aktivitas dilakukan di desa ini dalam satu hari, mulai dari memeriahkan kegiatan anak-anak PAUD, membantu menyiapkan makanan bergizi bersama ibu-ibu desa, hingga menyaksikan pembagian bansos berupa BLT Dana Desa kepada masyarakat penerima manfaat. Namun, sebelum memaparkan aktivitas lapangan tersebut, perlu dijelaskan terlebih dahulu beberapa istilah dan program penting yang menjadi bagian dari konteks sosial kegiatan kami.
Memahami PKK dan PAUD sebagai Pilar Pemberdayaan Keluarga
PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) adalah sebuah gerakan nasional yang berakar di masyarakat dan memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga Indonesia. Menurut Ketua Umum Tim Penggerak PKK, Ny. Tri Tito Karnavian, “Gerakan PKK bukan hanya soal memasak dan menjahit, tapi menyangkut pembangunan manusia, pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi” (Kompas, 2022). PKK memiliki struktur hingga tingkat desa, dan di Desa Sekip, kami melihat peran aktif para ibu yang terlibat dalam kegiatan pendidikan anak usia dini (PAUD), penyediaan makanan bergizi, hingga mendukung pendataan dan distribusi bansos.
PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) sendiri merupakan program pendidikan nonformal yang diperuntukkan bagi anak usia 0–6 tahun. Anak-anak PAUD sering kali menjadi sasaran program-program PKK, salah satunya adalah penyediaan Menu Bergizi (MBG) secara berkala untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka. Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, "PAUD merupakan masa emas (golden age) dalam perkembangan anak, yang sangat menentukan kualitas anak di masa depan" (Kemendikbud, 2021). Dengan begitu, kegiatan mendukung PAUD, baik secara langsung maupun tidak langsung, menjadi bagian penting dalam penguatan komunitas desa.
Kegiatan di PAUD: Memeriahkan Proses Belajar Anak-anak Desa
Sekitar pukul 08.00 WIB, kami tiba di lokasi kegiatan PAUD di Desa Sekip. Anak-anak yang hadir merupakan murid dari kelompok belajar yang dikelola oleh warga setempat, dan didampingi oleh ibu-ibu yang diduga juga aktif di lingkup PKK desa.
Tiga rekan saya berperan langsung sebagai pengajar hari itu, sedangkan saya bersama rekan lainnya ikut memeriahkan suasana agar proses belajar mengajar berlangsung menyenangkan. Salah satu contoh kontribusi kami adalah saat sesi permainan interaktif bersama anak-anak, di mana kami membantu menjaga antusiasme dan fokus mereka.
Meski tidak menjadi pengajar utama, pengalaman ini tetap membuka mata kami terhadap dinamika pendidikan usia dini di desa, di mana keterlibatan masyarakat sangat penting menggantikan peran formal yang sering terbatas karena sumber daya.