Mohon tunggu...
Dimas Abdul Rasyid
Dimas Abdul Rasyid Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Mahasiswa yang santai tapi tidak lalai

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sejauh Mana Program MBG Layak Menjadi Prioritas Utama?

7 Februari 2025   02:36 Diperbarui: 7 Februari 2025   03:03 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Instagram/pasifisstate)

Pada tanggal 6 Januari 2025 program Makan Bergizi Gratis (MBG) secara resmi dilaksanakan di seluruh Indonesia. Program ini merupakan salah satu program unggulan dari pasangan presiden dan wakil presiden terpilih tahun 2024 yaitu Prabowo dan Gibran. Namun, baru berselang sebulan program makan bergizi gratis menuai banyak pro dan kontra di kalangan masyarakat Indonesia. Terlebih dana yang harus dikeluarkan tidak sedikit, untuk sementara anggaran yang masuk berjumlah 71 triliun dan tidak menutup kemungkinan jumlah anggaran tersebut akan terus bertambah.

Dibalik tingginya angka dana yang harus dikeluarkan oleh pemerintah, siswa/i di Indonesia belum bisa menikmati program makan bergizi gratis secara  utuh dan konsisten. Bahkan di beberapa daerah di Indonesia belum sama sekali merasakan program makan bergizi tersebut, sehingga menjadi penilaian tersendiri bagi masyarakat mengenai program ini. Di tengah kesibukan mencari solusi untuk mengatasi hal ini, munculnya pernyataan dari kepala Badan Gizi Nasional (BGN) yang menarik perhatian masyarakat. Kepala badan gizi nasional mengungkapkan bahwa serangga bisa menjadi alternatif lauk bergizi di beberapa daerah yang sudah terbiasa mengonsumsinya.

Dari banyaknya kejadian yang terjadi mengenai program MBG, banyak asumsi dari masyarakat bahwasanya program ini tidak bisa konsisten sampai akhir. Mengingat banyak sekali permasalahan-permasalahan didalamnya, mulai dari anggaran hingga pemilihan makanan bergizi yang belum sesuai dengan harapan. Terlebih program MBG ini bukan lagi hal yang istimewa di mata masyarakat, karena pandangan pertama yang diberikan oleh pemerintah mengenai program ini tidak begitu baik dan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Belakangan ini masyarakat dikejutkan bahwasannya makan bergizi gratis merupakan prioritas utama dalam arah kebijakan BPP tahun anggaran 2026. Disisi lain pendidikan dan kesehatan menjadi prioritas pendukung pada arah kebijakan tersebut, hal ini yang menimbulkan pertanyaan-pertanyaan dikalangan masyarakat. Belum lama pula telah berlangsung aksi yang dilakukan oleh pelajar di Yahukimo Papua yang menuntut untuk menolak program makan bergizi gratis dan menginginkan pendidikan yang layak. Berkaca dari hal tersebut apakah program MBG masih bisa dinyatakan layak sebagai prioritas utama atau malah sebaliknya. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun