Mohon tunggu...
Dimas arif
Dimas arif Mohon Tunggu... Saya mahasiswa

saya mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Bimbingan Dan Konseling Dalam Mencegah bullying di sekolah dasar

24 Juni 2025   05:53 Diperbarui: 24 Juni 2025   05:53 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bullying atau perundungan kini menjadi isu yang serius di dunia pendidikan, bahkan telah merambah ke jenjang paling dasar: Sekolah Dasar (SD). Tidak sedikit anak-anak yang mengalami tekanan psikologis, kehilangan semangat belajar, bahkan trauma karena menjadi korban ejekan, intimidasi, atau perlakuan kasar dari teman sebaya. Dalam konteks ini, Bimbingan dan Konseling (BK) memiliki peran strategis untuk mencegah dan menangani bullying secara efektif dan berkelanjutan.

Apa Itu Bullying?

Bullying adalah tindakan agresif yang dilakukan secara berulang dengan tujuan menyakiti orang lain, baik secara fisik, verbal, sosial, maupun psikologis. Contohnya:

Mengejek fisik atau penampilan,

Mengisolasi teman dari kelompok,

Mengambil paksa barang milik teman,

Menyebarkan gosip atau fitnah.

Meskipun terlihat "sepele", bullying bisa berdampak panjang pada kesehatan mental anak, seperti rendah diri, depresi, bahkan penarikan diri dari lingkungan sosial.

Peran Strategis BK dalam Mencegah Bullying

Layanan BK di SD tidak hanya bertujuan mengatasi siswa yang bermasalah, tetapi juga membangun iklim sekolah yang sehat, aman, dan penuh empati. Berikut peran penting BK dalam pencegahan bullying:

1. Pendidikan Nilai dan Empati Sejak Dini

BK membantu menanamkan nilai-nilai seperti toleransi, kasih sayang, dan rasa hormat terhadap perbedaan. Ini bisa dilakukan melalui cerita, permainan peran, atau diskusi kelompok kecil.

2. Deteksi Dini Perilaku Agresif dan Menarik Diri

Guru atau konselor dapat mengenali siswa yang cenderung agresif atau tertutup, dan segera memberikan perhatian serta pendampingan melalui pendekatan personal.

3. Konseling Individu dan Kelompok

Konseling membantu korban bullying untuk kembali percaya diri dan bangkit dari trauma, sekaligus membimbing pelaku agar memahami dampak dari perilakunya dan memperbaikinya.

4. Kolaborasi Sekolah-Orang Tua

BK menjadi penghubung antara sekolah dan keluarga dalam menyelesaikan konflik, serta mendampingi anak-anak yang terdampak bullying.

Contoh Program BK Anti-Bullying di SD

Beberapa bentuk program BK yang bisa diterapkan di SD untuk mencegah bullying antara lain:

"Teman Baik Hari Ini": Setiap siswa bergiliran menjadi "teman baik" yang membantu dan mendampingi teman lain, terutama yang pendiam atau tertutup.

Pojok Ekspresi Emosi: Anak-anak bisa menempel stiker sesuai dengan emosi yang mereka rasakan hari itu (sedih, marah, senang, takut), sebagai sinyal awal bagi guru untuk bertindak.

Kelas Karakter Mingguan: Sesi 30 menit setiap minggu untuk membahas topik seperti empati, kejujuran, dan cara menyelesaikan konflik.

Poster Edukatif dan Drama Anti-Bullying: Visualisasi dan pertunjukan sederhana tentang pentingnya menghargai perbedaan dan dampak negatif bullying.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun