Mohon tunggu...
DillaMeyda 25
DillaMeyda 25 Mohon Tunggu... -

Penikmat kopi yang masih terus belajar menuangkan ide-ide yang kadang bertebaran dalam kepala. Tinta kebebasan untuk sebuah coretan yang kadang puitis tetapi masih terlalu receh. 😆 -DM25-

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepotong Cerita untuk Pras

21 September 2018   22:24 Diperbarui: 21 September 2018   22:37 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sadis Pram, kukata.

Di kota nan jauh di sana kau ibarat burung yang bebas mengepakkan sayap.

Sementara aku bagai burung yang terkurung dalam sangkar milik seorang anak kecil.

Bagai burung yang memimpikan kebebasan mengepakkan sayap dan angkasa luas.

Ah, kau curang Pras!

Aku menuntut temu sementara kau hanya menaruh harapan tanpa temu.

Apakah kau tahu, Pras?

Betapa hati berkecamuk ketika terabaikan.

Apa kau tahu, betapa pilu hati ini terasa ketika membayangkan aku kau tinggalkan.

Pras...masih tentang Pras dan mungkin akan selalu tentang Pras.

Kau menjanjikan titik temu di nol kilometer .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun