Bumi berduka
Bukan bencana yang meluluhlantahkan negri
Tapi  diserang virus tak bertulang
Tak kasat mata
Sangat kecil namun ganas
 mayat tergelantang di jalanan
Tanpa pamit
Ketakutan tiada Tara,
Si virus bertamu dengan membara
Virus Corona menjadi karakter utama
Dalam cerita alur yang baru
Aku, kita dan semua menjadi penonton sekaligus korban  konflik virus dan manusia
Realitaku berbalut
dalam plastik atau
Penjarakan diri jika ingin menghirup udara esok
Tuhan, aku tidak tahu
untuk apa pandemi itu dilahirkan
mengapa, dia lahir menjadi ciptaan yang mematikan
Aku ingin
hidup seperti kemaren
dalam kedamaian menghirup udara
berjalan mengarungi bumimu tanpa batas
Wahai wabah, ini pesanku
dari empat dinding yang mengurungku
pergilah dan musnah
rantai kehidupan kami masih panjang
semoga kau lupa cara untuk berkembang dan mati tanpa meninggalkan bekas di bumiku.