Mohon tunggu...
Dila AyuArioksa
Dila AyuArioksa Mohon Tunggu... Seniman - Motto Lucidity and Courage

Seni dalam mengetahui, adalah tahu apa yang diabaikan -Rumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Curahan Si Miskin

14 Desember 2019   13:34 Diperbarui: 14 Desember 2019   13:33 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Curahan si Miskin

Bencana untuk diri sendiri
Hanya awan atap rumahku
Dan tanah lantai abadi
Melangkah dengan kaki tanpa alas
Di aspal hitam yang bising

Katanya, kita saudara
Sedarah, setanah air dan sebangsa
Hanya tinggal katanya

Kita urus perut masing-masing
Tak ada simpati dan empati
Saudaraku  menderita autis
Di kota yang produktif

Semoga panasnya kota, bisa musnahkan hati saudaraku yang dingin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun