Setiap mahasiswa tentu memiliki momen berharga selama menuntut ilmu di perguruan tinggi, salah satunya adalah pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA). KUKERTA adalah salah satu kegiatan wajib yang memberikan pengalaman nyata dan kontribusi langsung kepada masyarakat. Baru-baru ini, seorang mahasiswa dari jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Tarik Andika merupakan salah satu mahasiswa yang mengikuti program KUKERTA Mandiri yang bertemakan "Peran mahasiswa KUKERTA Mandiri dalam kegiatan keagamaan di Masjid AL-JIHAD desa Beringin Makmur 1." KUKERTA ini berlangsung selama 45 hari terhitung dari tanggal 07 juli hingga 20 agustus 2025.
      Program kerja yang dipilih mahasiswa KUKERTA tidak hanya bermakna bagi dirinya saja, tetapi juga memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat desa Beringin Makmur 1, khususnya dalam hal keagamaan dan sosial.
Awal Perjalanan KKN: Silaturahmi dan Perencanaan Program
      Pada hari pertama KKN, mahasiswa KUKERTA mengawali kegiatan dengan melakukan pertemuan penting bersama ketua Masjid Al-Jihad, Bapak Ahmad Syukron. Pertemuan ini bukan hanya sebagai ajang silaturahmi, tetapi juga dialog santai yang membahas rencana program kerja yang akan dilaksanakan selama 45 hari ke depan.
      Diskusi bersama ketua masjid yang sudah berpengalaman ini menjadi pondasi yang kuat agar semua program yang akan dijalankan dapat terealisasi dengan baik dan tepat sasaran. Karena itu, program-program kerja dirancang sesuai dengan kebutuhan nyata dan potensi dari masjid serta masyarakat sekitar.
Program Unggulan: Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di TPA Masjid Al-Jihad
      Salah satu program unggulan yang dijalankan dalam KKN Tarik andika adalah kegiatan belajar mengajar (KBM) yang berlangsung di Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) Masjid Al-Jihad. Program ini dipilih sebagai program utama karena keberadaan tenaga pengajar yang masih minim dengan jumlah murid yang cukup banyak.
      Mahasiswa KUKERTA melihat bahwa anak-anak di sekitar masjid memerlukan arahan dan motivasi lebih agar lebih mudah mengenal huruf hijaiyah dan menghafalkan surat pendek dalam Al-Quran. Dengan semangat itulah, kegiatan pembelajaran mengaji di TPA menjadi fokus utama selama KUKERTA berlangsung.
Mengapa KBM Ini Penting?
      Pentingnya KBM ini terlihat dari kebutuhan nyata yang ada di lapangan. Anak-anak di desa ini membutuhkan pendampingan belajar agar tidak mengalami kesulitan dalam menghafal ayat-ayat pendek dan mengenal huruf hijaiyah. Dengan program ini, anak-anak dapat lebih fokus dan termotivasi karena mereka mendapatkan perhatian intensif dari pengajar, termasuk mahasiswa KUKERTA itu sendiri.
      Selain memberikan manfaat akademis, KBM ini juga mempererat ikatan sosial karena anak-anak dan orang tua mulai terbiasa berinteraksi lebih aktif dengan masjid dan pengurusnya. Hidupnya kembali TPA ini berarti membangun generasi yang religius dan berakhlak mulia.
Manfaat KBM untuk Anak-anak dan Masyarakat Sekitar
      Program KBM yang dijalankan mahasiswa KUKERTA ternyata bukan hanya membantu anak-anak dalam belajar mengenal huruf hijaiyah dan melancarkan hafalan surat pendek, tetapi juga memberikan dampak positif yang lebih luas. Anak-anak menjadi lebih semangat dan rajin mengikuti kegiatan keagamaan, sehingga tumbuh rasa cinta terhadap Al-Quran sejak dini.
      Selain itu, orang tua murid yang melihat perubahan anak-anak mereka menjadi lebih dekat dengan pendidikan agama turut merasa senang dan mendukung program tersebut. Dengan demikian, program KBM ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan di masjid tersebut sekaligus mempererat hubungan sosial antarwarga masyarakat sekitar.
Membantu Kegiatan Masjid Sebagai Bentuk Pengabdian Sosial
      Selain KBM, Tarik andika selaku mahasiswa KUKERTA juga aktif membantu berbagai kegiatan yang diadakan di Masjid Al-Jihad. Pada pekan pertama ini, ada beberapa kegiatan sosial dan keagamaan yang memerlukan bantuan, seperti pengaturan acara, administrasi, serta turut serta dalam kegiatan sosial keagamaan yang dihelat di masjid.
