Mohon tunggu...
Dihyah Cholif A
Dihyah Cholif A Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mas-mas Jawa yang bermimpi menikah dengan Elina Karimova pake adat Jawa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Cerpen] Selera Rakyat

14 Agustus 2025   15:00 Diperbarui: 15 Agustus 2025   10:46 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Food Photographer (Sumber: Pinterest/PATCHA Food & Still Life Photographer)

Karim tersenyum ketika mencium aroma sedap yang berasal dari beberapa penggorengan di depan rumah makan yang ia datangi. Terdengar riuh suara orang bertabrakan, peluit tukang parkir ditemani suara keras "Teros." Agar pengendara mengikuti arahannya, suara pegawai yang memanggil nama pemesan supaya mengetahui di mana tempat mereka berada, suara pelanggan yang bertukar cerita ditemani tawa di meja makan, suara pegawai dengan kegiatan yang sama, namun dengan topik yang berbeda, apabila pelanggan membahas pengalaman atau kegiatan yang mereka alami, beberapa pegawai tengah membicarakan berbagai macam pelanggan, seperti halnya rumah makan viral pada umumnya yang ramai di kanal Tiktok dan Instagram, rumah makan 'Selera Rakyat' kini sangat ramai pengunjung, bahkan beberapa datang dari luar kota, hanya karena ingin menikmati makanan yang mereka jual.

Begitu juga dengan Karim, kini ia bersama dengan istri datang untuk mencoba makanan yang mereka suguhkan. Karim sudah berdiri di depan meja tempat berbagai lauk dihidangkan, semuanya terlihat segar, seperti ayam dan bebek yang sudah diberi bumbu marinasi, ada juga berbagai macam ikan, ikan tawar maupun ikan laut. Di meja tersebut terlihat lele, nila, gurame, patin, dan mujaer. Warung makan 'Selera Rakyat' juga menawarkan beberapa sambal yang khas dari berbagai daerah di Indonesia, seperti sambal terasi, sambal mangga, sambal matah, sambal dabu-dabu, sambal roa dan masih banyak lagi.

Menu yang begitu banyak membuat beberapa pengunjung bingung karena semuanya terlihat menggiurkan, termasuk Karim yang masih bingung memilih menu yang hendak ia santap malam ini, sampai akhirnya pilihan Karim jatuh ke ikan gurame, sedangkan istrinya ayam.

Setelah memilih menu, Karim duduk di salah satu meja yang kosong. Di dinding-dinding tempatnya duduk, terpampang beberapa pigora yang menampilkan wajah-wajah orang penting hingga terkenal yang pernah datang ke warung mereka, seperti beberapa pejabat dengan setelan jas hitam mewah nan elegan yang menempel di tubuh mereka. Terlihat juga beberapa artis dan penyanyi. Di pigora tersebut, semua orang penting berfoto dengan laki-laki dengan perawakan sedikit berisi dengan rambut tipis hampir botak mengenakan kacamata, yang rata-rata mengenakan kaos warna ungu dengan logo dan tulisan 'Selera Rakyat'. Karim berpikir mungkin itu ownernya.

Beberapa menit berselang, salah satu pegawai mendekat ke arah mereka sambil membawa nampan berisi dua piring nasi, ikan gurame dan ayam, serta dua es teh. Tercium aroma harum dari makanan tersebut, membuat perut Karim semakin krucuk krucuk karena lapar. Setelah mengucap terima kasih kepada pegawai, Karim menyantap pesanan mereka, sedangkan istrinya masih sibuk memfoto pesanan mereka tentunya dengan berbagai angle berbeda.

***

Karim berdiri di depan kasir, setelah menikmati menghabiskan makanan yang mereka pesan. Karim menyebutkan semua pesanan yang tadi mereka pesan. "Ayam goreng satu, Ikan Gurame satu, nasinya dua, sama es teh nya dua ya kak, jadi totalnya 145.000 kak" Ucap pegawai yang membuat Karim sedikit menganga.

Ia tidak siap sama sekali mendengar harga yang disebutkan oleh perempuan yang berdiri di depannya itu. Ekspektasi harga yang ada di kepalanya hanya berkisar 50 ribu. Namun justru yang terdengar hampir tiga kali lipat, dengan berat hati, Karim mengeluarkan tiga lembar 50 ribu dari dompetnya lalu memberikan ke pegawai yang diterima dengan senyum ramah khas pegawai. Namun, berbeda dengan Karim, justru yang terpampang di wajahnya senyum kecut nan masam bak mendengar jokes receh dari atasan.

"Uangnya 150 ribu saya terima ya kak" Suara perempuan di depannya terdengar menyeramkan layaknya debt collector di telinga Karim. Tidak lama perempuan tersebut memberikan kembalian satu lembar lima ribu kepada Karim dengan senyuman ramah, dengan kedua tangan menyatu seraya mengucapkan "Terima kasih".

Karim berjalan keluar rumah makan bersama istrinya. Tatapannya kosong, seperti orang kena gendam. Ketika menginjakkan kaki di pelataran rumah makan, melewati beberapa pegawai yang berdiri di depan sambil mengucapkan "Terima kasih kak, selamat datang kembali." Karim kembali tersadar dengan sedikit tertawa kecil yang keluar dengan sendirinya layaknya alumni pasien rumah sakit jiwa.

***

Sesampainya di rumah, Karim dengan cepat melihat beberapa video tiktok mengenai review rumah makan 'Selera Rakyat' yang tadi dikunjunginya. Dalam video tersebut memperlihatkan rumah makan yang baru saja ia datangi, dengan penggambaran yang sama persis, ada berbagai macam ikan dengan macam-macam sambal. Ternyata ia sadar bahwa video yang kemarin ia lihat berasal dari akun rumah makan Selera Rakyat. Jadi tidak disebutkan harga per item, hanya beberapa menu dan artis atau pejabat yang datang ke rumah makan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun